Tanah Datar

Wabup Richi Aprian : Pembangunan Tidak Hanya Fisik Namun Juga Manusianya

Tanah Datar, PilarbangsaNews

Pembangunan tidak hanya fisik, namun manusia juga perlu dibangun. Kemajuan zaman saat ini memang membutuhkan peran orang tua, tokoh agama, niniak mamak dan pemangku kepentingan karena dikhawatirkan teknologi yang tidak terkendali akan berdampak negatif bagi generasi mendatang.

“Saat ini sudah terjadi Ibu muda yang ditolong persalinannya karena kondisinya yang belum memungkinkan untuk melahirkan dan belum memahami persoalan bagaimana berumah tangga, dan dikhawatirkan ini juga akan berujung pada peningkatan angka stunting di Tanah Datar,” ujar Wakil Bupati Richi Aprian, SH, MH saat audiensi atau dialog dengan tokoh masyarakat Nagari Pasie Laweh di ruangan pertemuan kantor Wali Nagari setempat, Rabu (21/12/2022).

Wakil Bupati mengatakan, audiensi selain untuk menjaring aspirasi masyarakat dan untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang muncul di masyarakat, serta untuk mencarikan upaya penyelesaian atau solusinya.

Wabup juga menyinggung, kasus stunting di Tanah Datar yang memerlukan penanganan dan pencegahan segera yang merupakan program prioritas pemerintah daerah, karena menurutnya jika bayi di bawah usia dua tahun terindikasi stunting hal itu dapat dicegah jika ditangani dengan baik.

“Anak-anak stunting dengan asupan gizi yang tidak seimbang, seringkali tumbuh kembangnya terhambat dan kecerdasan emosional terganggu, kemungkinan besar akan menjadi masalah saat Indonesia Emas di tahun 2045, yang mana bonus demografi, mau tidak mau akan dihadapi,” katanya.

Wabup juga mengatakan selama ini program tahfiz sudah berjalan dengan baik namun bagaimana upaya para orang tua, niniak mamak dan tokoh masyarakat saat ini untuk mendorong anak kemenakan yang belum ikut ke surau atau pondok tahfizh agar ikut tahfiz.

Sebelumnya, Wali Nagari Pasie Laweh Mukhtar Kiman mengatakan bahwa niniak mamak dan bundo kanduang sangat berperan dalam membentuk karakter anak kemenakan dari itu dalam waktu dekat ini, Nagari Pasie Laweh akan baralek gadang batagak panghulu sebanyak 30 orang yang akan dilewakan.

“Alek batagak panghulu juga merupakan prosesi adat istiadat. Kalau bisa disandingkan dengan pesta rakyat yang diinisiasi pemerintah daerah seperti satu nagari satu event jadi bisa juga dijadikan potensi wisata,” ujarnya. (Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *