Wisuda Guru Penggerak, Bupati Rusma Yul Amwar: GP, Jangan Eksklusif
Painan, PilarbangsaNews.com, —
Bupati Rusma Yul Anwar menegaskan status Guru Penggerak jangan dianggap eksklusif. Karena, dalam program guru penggerak yang utama adalah kolaborasi.
Hal itu diungkapkan Bupati Rusma Yul Anwar di hadapan Wisudawan/Wisudawati Guru Penggerak Angkatan IV Kabupaten Pesisir Selatan, di Painan Civention Centre, Sabtu, (14/1) pagi.
Pada kesempatan ini, Bupati Rusma Yul Anwar mendapatkan kehormatan untuk mengalungkan medali dan menyerahkan piagam kepada 100 orang Wisudawan/i program Guru Penggerak Angkatan IV Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2023 tersebut.
Bupati Rusma Yul Anwar, dalam sambutannya mengatakan, program guru penggerak ini merupakan tugas besar yang harus dilaksanakan oleh guru disamping tugas mengajar. Tugas ini, tentu tidak mudah.
Pasti sulit, karena ocehan atau umpatan. Karena itu, jangan pernah patah semangat.
Dikatakan, inilah tanggung jawab yang paling diharapkan dari guru. Hal ini seiring dengan program pemerintah, dalam upaya peningkatan SDM Guru dan kualitas pendidikan di Pesisir Selatan.
“Kedepan, jangan jadikan ia sebagai pengawas atau Kepala Sekolah. Karena, akan hilang ruhnya,”terangnya.
Lebih lanjut Rusma Yul Anwar menjelaskan, pendidikan siswa jangan diisi dengan kemampuan secara intelektual saja, tapi butuh hal hal lain untuk melengkapinya.
“Kearifan dan kehalusan budi pekerti, mestilah terpikirkan,” ujarnya.
Kecedasan inteletual dan nilai nilai perlu diimplentasikan dalam mengajar. Tempatkan anak didik kita sama, sebagai manusia. Sebab, antara kita hanya usia yang membedakan.
Bupati Rusma Yul Anwar mengatakan sangat apresiasi terhadap guru yang hari ini ikut diwisuda.
“Untuk pembinaan SDM kedepan, tidak ada batasan ketika ada keinginan untuk mencapainya,” ucapnya.
Dikatakan, semua potret pendidikan di Pesisir Selatan harus berubah. Untuk itu, pihaknya tidak ingin ada lagi toleransi jika tidak bisa memberi keteladanan. Sebab yang dibutuhkan adalah bertanggug jawab. Dan, Harapan orang tua siswa, agar bisa dijawab dengan kesungguhan.
“Tidak perlu pujian, kata-kata bagus. Tetapi perlu hasil yang bagus dari apa yang kita lakukan. Tentu butuh waktu. Kedepan, pastinya, harus ada perubahan dan semua standar pelayanan minimal di sekolah harus dituntaskan. Manakala, ada yang menuntut kwalitas, tidak perlu jawaban, tunggu saja hasinya,”imbuhnya.