Bupati Meranti Pernah Bilang Kemenkeu Iblis dan Setan Terjaring OTT KPK
Riau, pilarbangsanews.com – Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil yang pernah lontarkan kata Iblis dan setan ke Kemenkeu, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Kamis (6/4) malam.
Selain Adil, ada beberapa pihak lainnya yang juga ditangkap.
“Benar, tadi malam, (6/4) tim KPK berhasil lakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau,” kata Plt juru bicara KPK, Ali Fikri, saat dikonfirmasi, Jumat (7/4).
KPK belum menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus dugaan korupsi tersebut.
“Setelahnya pasti kami sampaikan lengkap hasil kegiatan tersebut sebagai bagian keterbukaan informasi KPK kepada masyarakat,” ujar Ali.
Dari informasi yang beredar tersebut, selain mengamankan sejumlah pejabat Pemkab Kepulauan Meranti, petugas KPK juga melakukan pengeledahan di ruang Sekretaris Daerah (Sekda) Meranti.
Di depan ruangan tersebut, juga ditempel segel KPK dengan tulisan ‘Dalam Pengawasan KPK’.
Selain itu, terlihat pula ruangan lainnya yang disegel yakni Ruang Humas dan Protokol, BPKAD dan Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.
Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, mengatakan sejumlah pejabat utama Pemkab Meranti itu, sempat dibawa ke Mapolres Meranti untuk menjalani pemeriksaan.
Yang selanjutnya, akan dibawa menuju ke Pekanbaru melalui Pelabuhan Buton.
“Saat ini sejumlah pejabat dibawa ke Mapolres Meranti, Nanti dibawa ke Pekanbaru. Kira – kira dua jam lah sampai Buton,” ujarnya.
Informasi terbaru, sejumlah pejabat yang diangkut KPK tersebut, ada empat orang, yakni Bupati Kepulauan Meranti M Aidil, Kabag Umum, dan Kepala Dinas dan Pejabat BPKAD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Adil merupakan politikus asal Riau. Sebelum menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024, Adil pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Riau dua periode, yaitu periode 2014-2018 hingga terpilih lagi periode selanjutnya yaitu 2019-2020.
Pada periode pertama dia maju dari Partai Hanura. Kemudian pada periode kedua, Adil maju dari dari PKB.
Namun, di periode kedua, dia hanya setahun menjabat karena maju sebagai calon Bupati hingga akhirnya terpilih.
Pria kelahiran 18 April 1972 itu merupakan lulusan S1 dan S2 di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) di elhkpn.kpk.go.id, tercatat kekayaan Adil sebesar Rp 4,78 miliar di 2021.
Jumlah tersebut turun 0,31 persen atau berkurang Rp 15,12 juta dari kekayaannya di 2020 yang sebesar Rp 4,8 miliar.
Harta kekayaan Adil di 2021 terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 4,36 miliar.
Kemudian, harta alat transportasi dan mesin Rp 174 juta dan harta kas atau setaranya Rp 244 juta.
Sementara di 2020, harta kekayaan Adil terdiri dari tanah dan bangunan Rp 4,39 miliar yang tersebar di empat titik wilayah seperti di Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Pekanbaru.
Selanjutnya ada juga harta transportasi dan mesin dengan total Rp 192 juta.
Rinciannya, 3 motor Honda tahun 2014, 2015, dan 2018, 1 mobil Honda Brio tahun 2015 dan 1 motor Kawasaki tahun 2017.
IBLIS DAN SETAN
Nama Bupati Kabupaten Kepuluan Meranti, Muhammadi Adil, pada penghujung 2022 sempat mencuat, setelah ia meluapkan kekesalan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan melontarkan kata setan dan iblis.
Adil kesal lantaran menurut dia dana bagi hasil (DBH) produksi minyak Meranti yang semakin ke sini semakin minim besarannya diberikan Kemenkeu. (*)