Maaf Pak Enye..! Kalau Orang Pakai Baju Terbalik Kita Tak Harus Menirunya, bukan?
Bukittinggi, PilarbangsaNews.com,–
Tak biasa sahabat sekaligus senior saya dalam dunia jurnalistik Novermal Yuska anggota DPRD Pesisir Selatan yang satu ini membalas WA saya terlambat dan lama baru dibalas. Biasanya kalau dia saya kirimin pesan, saya tak akan menunggu lama, paling beberapa detik berselang langsung dibalas.
Malam tadi tidak begitu, saya kirim pesan sekitar pukul 9 malam, baru dibalas pagi tadi.
Sebenarmya, bukan pesan singkat yang saya kirim kepadanya tapi link berita tentang Perda yang baru saja disepakati bersama oleh legislatif dan eksekutif di Kabupaten Pesisir Selatan, Perda tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan.
“Izin, pak Yeye,” tulis Novermal Yuska setelah link artikel dibawah ini saya kirim ke dia; Silahkan Baca Dulu Artikelnya bagi yang belom baca!
Menurut Novermal Yuska Perda tentang CSR ini didaerah lain sudah banyak yang punya, termasuk Pemprov Sumbar. Tapi, untuk saat ini, kita yang lebih sempurna karena mengadopsi hal-hal terbaik dari daerah lain, termasuk aturan terbaru tentang CSR.
Pesan sahabat saya itu langsung saya jawab :
Jangan buat perda jika sudah ada UU atau PP yang telah mengaturnya….
Memang kenapa? Begini alasan. Baca artikel dengan cara klik link dibawah ini;
Ingat Ya….! Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Diatur Bukan Oleh Perda
Hehehe.. maso iya ada perda yang bisa menafikan UU?
Maaf Yo pak enye .. jangan tiru urang yang tak tahu.
Hahaha
Kalau daerah lain pakai baju tabaliak kita kan gak harus pakai baju tabaliak juga, kan…, adindaku… Hehehe maaf beribu kali maaf pak enye.
4 pesan WA saya mencacar dia belum dibalas sampai artikel ini diturunkan. Mungkin pak Enye begitu namanya bila disapa, sedang Otw nyetir mobil dijalan raya Padang-Painan menunju kantor dewan terhormat di Pesisir Selatan..
KEMANA STAF AHLI?
Aneh juga ya.. kemana staf ahli dari Bupati Pesisir Selatan, kok tidak ada yang mencoba memberikan masukan kepada bupati soal Ranperda CSR itu. Kan sudah ada UU dan PPnya.
Mungkin staf ahli lagi takalok (tertidur) mah pak,” kata Epi Syofyan,SH,MM akrab di sapa Epson Seknag Nagari Tiga Sepakat Inderapura, Pessel berkomentar terkait tak adanya staf bupati yang mengingat orang nomor satu di Pessel ini ketika menyetujui ranperda tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan itu.
Lain lagi komentar Musafir Senja. Katanya DPRD Pesisir Selatan memang suka meniru tak bisa bikin draf rancangan Perda keluar dari kepalanya.
Takutnya nanti, karena kecanduan meniru, jangan jangan nanti salah tiru lagi kepada persolan yang lebih fatal, tambah Musafir Senja.
(***)