JICA Perluas Kerja Sama Berbagai Sektor dengan Pemprov Sumbar yang Dinilai Punya Keinginan dan Semangat Tinggi Membangun Daerah
Padang, PilarbangsaNews
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, menyambut baik rencana perluasan kerja sama di berbagai bidang antara Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Lembaga pembangunan bentukan Pemerintah Jepang itu memilih Sumbar karena dinilai memiliki keinginan dan semangat besar dalam pembangunan daerah.
“Setidaknya, kerja sama yang akan dijalin meliputi bidang kebencanaan, lingkungan hidup, pendidikan, infrastuktur, hingga kesehatan. Semuanya tentu saja untuk kepentingan masyarakat dan daerah kita,” ucap Gubernur Mahyeldi di sela pertemuan dengan rombongan perwakilan JICA di ruang rapat Istana Gubernur Sumbar, Senin (11/09/2023).
Dalam paparan Pemprov Sumbar, Gubernur Mahyeldi didampingi Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi merincikan, terkait bidang kebencanaan, diperlukan usaha-usaha pembangunan sebagai respons atas tingkat kerawanan bencana di Sumbar.
“Sisi kesiapsiagaan bencana, mitigasi bencana, dan pengurangan risiko bencana menjadi fokus kita. Sebab, sepanjang tahun 2014 hingga 2022 saha terdapat 6.724 kejadian bencana di Sumbar. Terdiri dari enam (6) jenis bencana yang tersebar di 19 kabupaten/kota. Mulai dari gempa, angin kencang, longsor, banjir, kebakaran hutan dan lahan, hingga banjir bandang,” kata Gubernur.
Sebelumnya, JICA telah melaksanakan beberapa proyek bidang kebencanaan di Sumbar, akan tetapi beberapa di antaranya sempat terhalang kendala lahan. Oleh karena itu ke depan, Gubernur Mahyeldi meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bersinergi demi terbangunnya pusat penanggulangan risiko bencana, fasilitas simulasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), hingga peningkatan pencegahan bencana.
Ada pun di sektor Lingkungan Hidup (LH), Gubernur Mahyeldi menyebutkan saat ini diperlukan peningkatan pengelolaan sampah terpadu berbasis waste to energy (pengolahan sampah menjadi energi) dan tempat pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Solok, yang saat ini belum optimal.
“TPA Regional Solok ini perlu kita tata kembali. Diharapkan ada pola pengolahan sampah menjadi energy, dan melibatkan peran serta masyarakat,” ucap Gubernur lagi.
Ada pun di sektor kesehatan, Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi menjelaskan, akan dibicarakan rencana pembangunan dan pengembangan rumah sakit khusus layanan paru-paru dan kardiovaskular di Sumbar. Ini diperlukan untuk menekan jumlah pasien asal Sumbar yang ruju ke luar provinsi.
“Pemprov Sumbar berpotensi menjadi salah satu pusat pendidikan dan penelitian terbaik di bidang kedokteran paru dan kardiovaskuler melalui kerja sama dengan JICA Indonesia ini. Apa lagi angka kematian akibat kanker paru di Indonesia, terutama di Sumbar, masih cukup tinggi,” ungkap Medi.
Sementara itu di sektor infrastruktur, katanya lagi, dibahas rencana pembangunan Jalan Bungus Lubuk Kilangan atau Tarantang (Lingkar Timur) untuk menyikapi terjadinya peningkatan arus lalu lintas, sehingga diperlukan jalan pengurai simpul-simpul kemacetan di sekitar Gaung Teluk Bayur,” katanya.
Ada pun di sektor pendidikan, Pemprov Sumbar disebut Medi tengah berupaya untuk mengembangkan SDM melalui program vokasi demi terwujudnya SDM unggul untuk menopang pertumbuhan industri dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kerja sama ini direncanakan meliputi pengembangan penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi guru untuk memperoleh sertifikat internasional, hingga rekruitmen lulusan SMK.
Selain itu, di bidang infrastruktur turut dibahas rencana pembangunan terminal terintergrasi jalur perkeretaapian. Hal ini diupayakan sekaligus untuk mendukung kebijakan dan strategi pengembangan perkeretaapiaan demi mendukung sektor pariwisata. Sebab, Sumbar tidak hanya memilii potensi sebagai destinasi kunjungan, tetapi juga daerah perlintasan di Sumatera.
Gubernur Mahyaledi berharap, agar rencana-rencana yang mengapung dalam pertemuan dengan JICA dapat terwujud. “JICA sangat menyambut baik rencana-rencana yang kita upayakan, dan nantinya akan ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan atau MoU,” ucap Gubernur Mahyeldi.
Di sisi lain, Perwakilan JICA untuk Indonesia, Yasui Takehiro, menegaskan keinginan besar JICA dan Pemerintah Jepang untuk berkolaborasi dengan Pemprov Sumbar dalam berbagai bidang. Sumbar sendiri dipilih untuk fokus kerja sama karena dinilai memiliki perhatian, keinginan, dan semangat yang besar dalam hal membangun daerah.
“Sebab, kami menangkap bahwa niat Pemprov Sumbar adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu setiap perencanaan yang dipaparkan sangat mungkin untuk kita wujudkan dengan kerja sama,” turut Yasui Takehiro. (adpsb)