Pasaman

Hadiri Pengukuhan IKP-PBR Pekanbaru, Wabup Pasaman Sabar AS Minta Perkuat Kolaborasi Ranah-Rantau

Pekanbaru, PilarbangsaNews

Wakil Bupati (Wabup) Pasaman Sabar AS meminta kolaborasi antara ranah dengan rantau makin diperkuat untuk menyongsong Pasaman yang lebih baik lagi kedepan.

“Sudah banyak yang dilakukan Pemkab untuk mempersiapkan Pasaman yang jauh lebih baik,” ujar Wabup Sabar AS saat menghadiri pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Pasaman dan Pasaman Barat Kota Pekanbaru Riau (IKP-PBR) di Balai Dang Merdu Menara Bank Riau Kepri di Pekanbaru, Minggu (24/9/2023) malam.

Wabup Sabar AS dalam kesempatan itu didampingi sejumlah pejabat Pemkab Pasaman Inspektur dan Kepala PPLH. Juga tampak hadir sejumlah pejabat dari Pemkab Pasaman Barat. Para tokoh perantau se Prov Riau, termasuk Perwakilan dari IKP PBR kota Dumai, Duri, Siak dan lainnya. Bertindak sebagai tuan rumah adalah wali kota yang diwakili Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution.

Dalam bidang ekonomi, menurut Sabar AS, di Pasaman sudah didirikan “pabrik pakan ikan” dalam upaya membantu mengurangi cost produksi petani ikan yang menjadi problem selama ini, guna dimaksudkan untuk mengembangkan potensi besar yang dimiliki oleh daerah kab Pasaman di sektor perikanan, khususnya perikanan darat/ budidaya. Dimana Kab Pasaman dijadikan sebagai “Kampung Perikanan Budidaya” dan kawasan perikanan terintegrasi yang mendapatkan atensi dan dukungan dari pemerintah pusat atau Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP.

Itu artinya, menurut Sabar AS, Pasaman siap menjadi daerah penghasil utama ikan di Sumbar bahkan di pulau Sumatera. Yang kemudian menjadi masalah, menurut Sabar AS, bagaimana gairah berusaha tidak kendor karena terkendala persoalan pemasaran.

Makanya, menurut Sabar AS, dalam konteks kasus seperti ini diperlukan keterlibatan warga Pasaman di perantauan untuk ikut ambil bagian. “Bisa dengan mencari celah pemasaran yang luas dan penanganan hilirisasi produksi ikan Pasaman,” ujarnya.

Dengan kata lain, imbuh mantan anggota DPRD Prov Sumbar itu, saatnya kolaborasi antara ranah dan rantau makin diperkuat, terutama dimaksudkan sebagai wahana untuk memberi kontribusi bagi kemajuan kampung halaman.

Wabup Sabar AS juga mengklaim, duet dirinya dengan Bupati Benny Utama dalam memimpin Pasaman memberi perhatian lebih terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik melalui sektor pendidikan maupun sektor kesehatan.

“Kita di Pasaman telah menerapkan kebijakan wajib belajar 12 tahun,” terang Wabup Sabar. Artinya, setiap anak di Pasaman berhak mendapatkan “pendidikan gratis” sampai ke jenjang SLTA dan program biasiswa kuliah bagi mahasiswa yang terkendala ekonomi dan berprestasi.

Sejalan dengan itu, menurut Wabup Sabar AS, Pemkab Pasaman juga menerapkan kebijakan “pengobatan gratis”, terutama bagi anggota masyarakat yang tergolong kurang mampu dan membangun polindes “satu jorong satu polindes”. Saat ini juga Kab pasaman telah berhasil merubah status RS Pratama menjadi RS Klas-D Pasaman dalam mendekatkan dan mempermudah serta meningkatkan pelayanan kesehatan.

Pemkab Pasaman, tambah Wabup Sabar AS, juga menggalakkan pembangunan di bidang keagamaan, dimaksudkan untuk menyiapkan generasi muda yang Islami dan siap menghadapi tantangan dan perubahan zaman.

Melalui Gerakan Magrib Mengaji, Gerakan Shalat Subuh Berjamaah dan Toharoh masjid, Gerakan Tahfiz dan Gerakan Praktek Pembiasaan berimtaq di Sekolah. Hal ini menurut Sabar AS, merupakan bagian dari upaya Pemkab Pasaman agar anak negeri tidak tercerabut dengan nilai-nilai luhur yang diwarisi secara turun-temurun yang berlandaskan Adat basandi syarak, syarak basandi kitabulloh/ ABS-SBK dalam menciptakan generasi unggul dan berdaya saing.

Kabupaten Pasaman sudah melahirkan generasi penghafal Alquran atau hafiz hafizoh yang telah diwisuda ditingkat kabupaten Pasaman pada dua tahun terakhir ini yang berjumlah 2.500 orang, merupakan hasil dari pembinaan di Pondok Alquran/Rumah Tahfiz dan MDA/MDTA yang berada di Pasaman.

Wabup Sabar AS juga menyinggung upaya sungguh-sungguh yang dilakukan pemkab untuk menjadikan Pasaman sebagai destinasi wisata unggulan di Sumbar, Pasaman sebagai daerah tujuan wisata. Termasuk “menjadikan Bonjol sebagai kawasan wisata terpadu” dan pengembangan geowisata yang terdapat pada tiap nagari di Pasaman. “Karena Pasaman punya potensi besar untuk pengembangan sektor pariwisata dengan icon utama yaitu Pasaman Land of The Equator dan berada di sesar Sumatera sebagai Geopark Equator Pasaman, kata Sabar AS. (Zul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *