Adat

Maek Baralek Gadang, Penobatan Duo Rajo dan 22 Niniak Mamak Dihadiri Gubernur, Bupati hingga Rajo Pagaruyuang dan Negeri Sembilan

Limapuluh Kota, PilarbangsaNews

Penobatan Rajo Nan Baduo (Adat dan Ibadat) mengawali prosesi Baralek Gadang di Nagari Maek, Kecamatan Bukik Barisan. Ribuan warga sejenak meninggalkan aktivitasnya untuk memeriahkan acara Baratagak Pangulu yang dilaksanakan pada Sabtu (09/12/2023) di Balai Batu Jorong Koto Gadang dan Balai Adat Bungo Tanjuang.

Suka cita masyarakat Maek semakin lengkap tatkala, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten turut memberikan atensi dengan kehadiran langsung Gubernur Mahyeldi dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo dalam acara yang kental dengan budaya Minangkabau tersebut.

Lebih spesial, alek tersebut juga dihadiri oleh Rajo Negeri Sembilan Malaysia, Tampuak Tangkai Rajo Alam Pagaruyuang, Rajo Ibadat Sumpur Kudus, Rajo Adat Buo, Inyiak Majo Lelo dan Rajo Pulau Punjuang.

Nagari yang berada di aliran Batang Maek dan tempat keberadaan situs peninggalan zaman Megalitikum tersebut, akan menobatkan Rapinus sebagai Datuak Rajo Bandaro sebagai Rajo Adat dan Rusanto Datuak Rajo Dirajo sebagai Rajo Ibadat.

Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya mengatakan, memiliki gelar adat (penghulu) bukanlah hal yang mudah, karena banyak hal yang harus dijaga dan ditindaklanjuti serta harus memahami norma adat dan agama. Menjadi Datuak atau Penghulu artinya harus siap memikul tanggung jawab besar menjaga keponakan, suku, bahkan masyarakat.

Oleh karena itu, Gubernur berharap momentum Penobatan Rajo Nan Baduo (Adat dan Ibadah) serta Batagak Maek Nagari Pangulu dapat dimaknai secara mendalam, untuk kembali memahami pentingnya peran seorang panghulu yang diberi kepercayaan.

“Gelar yang diberikan masyarakat kepada seorang Rajo dan Pangulu dengan sendirinya diangkat kepangkatan dan selangkah lebih maju, bukan keyakinan yang muncul dengan sendirinya, melainkan hadir karena masyarakat memang mempunyai harapan,” sambung Gubernur Mahyeldi.

Gubernur Mahyeldi juga meyakini penafsiran yang kuat terhadap peran para Datuak atau Penghulu akan melahirkan kepemimpinan yang arif dan bijaksana di kota, serta menghadirkan masyarakat kota yang saling mendukung dan percaya.

“Muara dari semua itu, ketika Datuak atau Penghulu bisa memimpin dengan baik, maka kehidupan masyarakat kota akan menjadi lebih baik. Jadi, kemajuan negara juga akan semakin cepat, terutama dalam memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki,” tambah Gubernur.

Sementara itu, Bupati Safaruddin memberikan apresiasi kepada Niniak Mamak dan Wali Nagari atas suksesnya gelaran perayaan Baralek Gadang Nagari Maek. Kemudian ia menyampaikan selamat datang kepada raja-raja dari berbagai daerah yang telah datang ke Nagari Maek.

Ia kembali mengingatkan bahwa niniak mamak perlu kembali merangkul kemenakan untuk senantiasa berangkulan dalam membangun Nagari Maek. Terlebih di zaman digital ini, ninik mamak berperan besar untuk mengarahkan kemajuan generasi di kaumnya.

“Upaya memajukan anak kemenakan tersebut dapat terwujud jika setiap Pangulu memiliki kesadaran untuk peningkatan kemampuan kepemimpinan dan pengetahuan”, ungkap

Bupati Safaruddin. Selain itu, Para “Datuak” tersebut hendaknya mampu mempertahankan kearifan lokal yang ada di Maek sehingga dengan invasi budaya luar yang terinfiltrasi adat budaya Minangkabau dapat diatasi. (wba).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *