Payakumbuh

MUI Payakumbuh Himbau Masyarakat Tak Rayakan Tahun Baru

Payakumbuh, PilarbangsaNews

Dalam beberapa tahun terakhir, pergantian tahun baru masehi tak begitu semarak di Kota Payakumbuh. Hal ini tak lepas dari edukasi para pemuka agama dan ormas-ormas Islam. Bahwa, umat Islam tak berkepentingan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.

Sekretaris Umum MUI Kota Payakumbuh, Buya H Hannan Putra Lc MA menyampaikan, selain tak ada dalam literasi syariat dan budaya umat Islam, merayakan tahun baru juga sering memicu hal-hal negatif seperti; pacaran, perzinahan, narkoba, tawuran, kerusuhan, dan sebagainya.

“Ditambah lagi kurun beberapa hari belakangan banyak sekali terjadi musibah. Seperti banjir di Limapuluh Kota dan Erupsi Gunung Merapi di Agam yang sampai sekarang masih berlangsung. Tentu sangat di sayangkan jika ada yang berpesta di saat orang-orang di sekelilingnya tengah berduka,” paparnya kepada wartawan, Rabu (27/12/2023) selepas memberi wirid rutin beliau setiap Rabu Subuh di Masjid Babus Shiddiq Bonai.

Menurut Buya Hannan, penjelasan MUI terkait perayaan Natal dan Tahun Baru tersebut sudah lama digaungkan. Melalui Maklumat MUI Sumbar Nomor: 001/MUI-SB/XII/2019: Mengucapkan Selamat Natal, Mengikuti Natal Bersama, Memakai Atribut Agama Lain adalah Haram bagi Kaum Muslimin. Maklumat ini sebagai lanjutan dari Fatwa MUI Pusat no.5 Tahun 1981 tentang haramnya mengikuti upacara Natal bersama bagi Umat Islam.

MUI menghimbau para orang tua, niniak mamak, alim ulama, bundo kanduang, dan tokoh masyarakat untuk berperan secara aktif dan masif dalam memberikan edukasi akhlak kepada anak kemenakannya. Terutama, tidak latah mengikuti setiap hegemoni yang menjadi tren dan viral di masyarakat.

“Tentunya, melawan tren perayaan natal dan tahun baru yang diikuti umat Islam. Insya Allah setiap akhir tahun akan terus kita ingatkan,” ucapnya mengakhiri.(wba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *