Pasaman

Bupati Pasaman Sabar AS Tanam Pohon di Benteng Bukit Tajadi Bonjol

Lubuk Sikaping, PilarbangsaNews

Sabar AS Bupati Pasaman, menanam pohon pelindung di Benteng Bukit Tajadi Bonjol, Rabu (27/12/2023).

“Masya Allah destinasi alam di pusat kota Bonjol ini potensial untuk menambah daya tarik wisata Bonjol sebagai sentralnya wisata Pasaman,” ungkap Sabar AS ketika berada di Bukit Tajadi Bonjol melihat view kota kelahiran Imam Bonjol dari atas.

Penanam pohon tersebut menambah rindang dan daya tahan bukit agar lebih memberi kenyaman dan pelindung diatas Bukit Tajadi. “Pohon ini kelak menjadi pelindung dan dan menambah kesejukan,” ungkap Sabar AS.

Bukit Tajadi ini merupakan destinasi andalan untuk menjadikan Pasaman Tujuan Wisata. Seiring pengembangan destinasi Taman Wisata Equator yang setiap tahunnya selalu dibenahi dari segi fisik maupun promosi event.

Pada awal pecahnya Perang Paderi, Tuanku Imam Bonjol membangun sebuah pemukiman yang dinamai sesuai namanya, yakni Kampung Bonjol. Area Kampung Bonjol diketahui berbentuk persegi panjang yang dibatasi oleh aliran sungai.

Tuanku Imam Bonjol kemudian memilih pemukiman Bonjol sebagai markas mereka, karena berada di kawasan lembah yang terlindungi oleh bukit. Bukit ini bernama Bukit Tajadi yang memiliki panjang sekitar 1 kilometer dan memiliki ketinggian 400-500 mdpl.

Dulunya, Bukit Tajadi kerap digunakan oleh kaum penyamun untuk mengintai kuda-kuda beban yang membawa barang dagangan dari Minangkabau ke Tapanuli.

Dilihat dari lokasinya, Tuanku Imam Bonjol berpendapat bahwa Bukit Tajadi dapat menguntungkan posisi Kaum Paderi. Oleh sebab itu, Tuanku Imam Bonjol memutuskan untuk membangun benteng di bukit tersebut.

Tuanku Imam Bonjol kemudian berdiskusi bersama para pemuka masyarakat Alahan Panjang untuk membangun Benteng Bukit Tajadi yang terletak di Kampung Chaniago, Kecamatan Bonjol, Sumatera Barat, Indonesia.

“Benteng Bukit Tajadi ini kedepan akan kita kembangkan. Dari segi promosi Benteng Bukit Tajadi selalu menjadi tempat berbagai kegiatan promosi wisata dari kegiatan pemecahan Rekor MURI yaitu Festival Badia Batuang, kemah literasi, upacara Hari Kesaktian Pancasila dan kegiatan lainnya. Kedepan, promosi dan perbaikan akan selalu dilakukan,” kata Sabar AS.

Efek yang secara otomatis dirasakan masyarakat yakni peningkatan ekonomi masyarakat. Pariwisata akan meningkatkan UMKM, ekraf, akomodasi dan transportasi. (Zul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *