Solok Kabupaten

Maju Di Pilbup, Dodi Hendra: Saya Siap Lahir Bathin

Kabupaten Solok, PilarbangsaNews.com


Sehari pasca pemberitaan yang diterbitkan media Persadapost.Com, soal kesiapan Dodi Hendra maju sebagai Calon Kepala Daerah (Cakada) mulai ramai tanggapan dari masyarakat Kabupaten Solok. Mulai dari kalangan profesional, maupun kalangan akar rumput yang mempertanyakan keseriusan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok maju pada pemilihan Bupati pada November mendatang.

Hal itu setidaknya, menguatkan pendapat penulis yang kebetulan dimintai analisanya oleh Pimpinan Redaksi persadapost. Com, Rico Adi Utama.

Penulis menyebutkan bahwa Dodi Hendra berpeluang besar merebut tongkat komando kepemimpinan Kabupaten Solok, jika nanti memang akan ditinggalkan Epyardi Asda, yang akan maju berkompetisi merebut kursi orang nomor satu di Sumatera Barat.

Jika dilirik dari perkembangan perjalanan politik di Sumatera Barat dari hari ke hari, nama Epyardi Asda kian santer diperbincangkan oleh masyarakat Sumatera Barat. Bahkan bisa dilihat dalam setiap postingan media sosial, ratusan hingga ribuan komentar bergentayangan dalam setiap postingan.

Meski ada komentar miring, namun dalam dunia perpolitikan pro dan kontra adalah persoalan yang biasa dan itu merupakan sebuah dinamika yang pasti akan terjadi.

Kembali ke Dodi Hendra, sosok politikus Partai Gerindra tersebut beberapa bulan belakangan ini memang sempat menjadi trending topik di banyak media. Baik media cetak maupun media elektronik. Mulai tingkat lokal hingga ke tingkat Nasional. Begitu fenomenalnya Dodi Hendra hingga satu bulan lebih selalu diperbincangkan khalayak ramai.

Namun dari pandangan penulis, beliau merupakan seorang petarung tangguh dalam perpolitikan Kabupaten Solok. Hujan badai hingga petir menyambar, tak meruntuhkan mahkota yang disandangnya sebagai ketua DPRD.

Bagi penulis, Dodi Hendra sosok bermental baja yang tak gentar dalam menghadapi begitu banyak tekanan. Baik dari koleganya di eksekutif maupun tekanan dalam internal partainya sendiri.

Sudah menjadi rahasia umum, kondisi hubungan antara Dodi Hendra sebagai ketua DPRD dengan Epyardi Asda sebagai Bupati Solok sedang tidak baik-baik saja. Kisruh berkepanjangan, mewarnai perjalanan kemitraan lembaga DPRD dan Pemerintah Kabupaten Solok selama pemerintahan yang sekarang.

Bahkan tak dapat dipungkiri, kisruh berkepanjangan pun sudah merambat kepada persoalan individu. Bak benang kusut yang tak mungkin akan terurai kembali.

Namun memasuki tahun pemilihan kepala daerah mendatang, perjalanan politik mulai berubah. Keputusan Bupati Solok tersebut untuk maju berkompetisi di tingkat provinsi, mulai membuka asa bagi para tokoh-tokoh berkompeten untuk mencoba untuk diri.

Beberapa kalangan tokoh politik mulai mencoba memunculkan diri, tak urung kalangan pengusaha pun mulai melakukan sosialisasi dan perkenalkan diri. Ada yang melalui media promosi berupa baliho besar di jalan-jalan utama, hingga mengundang tokoh-tokoh berkompeten di tiap nagari-nagari, dengan dalih mencoba ukur diri dan meminta pandangan alias cek ombak.

Namun hal itu sah-sah saja dan wajib dilakukan namanya juga uji publik.

Namun banyak tanggapan yang penulis terima, pasca mencuatnya Dodi Hendra untuk ikut bertarung di November mendatang. Ragam pertanyaan pun muncul tertuju kepada penulis, Dodi maju dengan partai apa, finansial nya apakah ada, dan juga pasangannya siapa dan misinya apa untuk maju sebagai Bupati Solok.

Penulis pun akhirnya meneruskan pertanyaan tersebut kepada yang bersangkutan, melalui telpon seluler nya. Dodi Hendra dengan tegas menyatakan siap maju sebagai kompetitor pada Pilkada. Soal partai dan masalah finansial, dirinya menyatakan sudah ditangan.

Namun saat ditanyakan kenapa harus maju sebagai kepala daerah, ia menyatakan bahwa saat ini dirinya yang berani menantang Bupati Solok dalam setiap persoalan. Banyak tokoh dan politikus di Kabupaten Solok, namun mereka hanya diam melihat kekisruhan-kekisruhan yang terjadi selama ini.

Meskipun ada beberapa orang anggota DPRD yang berdiri dengan nya, namun itu tak berjalan maksimal. Perjalanan tugas kedewanan tak berjalan semestinya, entah mungkin ada intervensi atau yang lainnya.

Yang jelas ungkapnya, dirinya selalu menjadi harda terdepan melawan kebijakan Bupati yang dirasa tak sesuai regulasi dan keadilan.

” tapi niat saya maju kali ini adalah tulus pengabdian kepada daerah, sekaligus membantah segala tudingan miring yang selama ini ditujukan kepada saya. Insya Allah masyarakat bisa menilai siapa yang betul-betul memperjuangkan masyarakat Kabupaten Solok, “ucap Dodi Hendra kepada penulis.

Menarik mengutip ucapan Dodi Hendra, ” siapa yang betul-betul memperjuangkan masyarakat Kabupaten Solok “. Perjuangan seperti apa dan memperjuangkan apa sebenarnya Dodi Hendra??

” insya Allah pak wartawan, sepulang dari tugas luar ini kita bertemu. Kita kupas secara terbuka nanti, apa yang sebenarnya yang sedang terjadi,” Katanya sembari mengakhiri percakapan di telepon. Bersambung
(Adrizal Inyiak)

Penulis adalah wartawan Media PilarbangsaNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *