Sutan Riska-Ekos Albar Berpasangan, Elektoral Mahyeldi Bisa Terancam
Padang, PilarbangsaNews
Satu bulan lagi masa pendaftaran bakal pasangan calon Pilkada Gubernur Sumbar ke KPU, faktanya baru muncul satu nama calon kuat yaitu petahana Mahyeldi. Kemudian dibayangi Epyardi Asda. Tapi seminggu belakangan, mencuat wacana kalau Pilkada Sumbar petahana melawan kotak kosong.
Dalam satu minggu ini pula, dari bisik-bisik pemikir elektoral di Sumbar mulai terungkap, ada bakal pasangan calon yang siap mengantisipasi calon petahana tidak melawan kotak kosong, Paslon yang dikaji mendalam itu ternyata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dengan mantan Wakil Walikota Padang Ekos Albar.
“Secara hitungan politik Sutan Riska dengan Ekos Albar bisa masuk ke radar Pilkada Sumbar, satu tokoh dari PDI Perjuangan dan satunya tokoh dari PAN. Koalisi bisa terwujud untuk mengusung Sutan-Ekos ke Pilkada Sumbar,” kata Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Adrian Tuswandi, Jumat (5/7/2024) malam.
“Ya dari diskusi dengan para pemerhati elektoral Pilkada Gubernur Sumbar belakangan ini, Paslon atas nama Sutan Riska-Ekos Albar mulai mengerucut,” ujar Adrian Tuswandi.
Bahkan kata Toaik, biasa Ketua JPS disapa banyak kalangan di Sumbar, para pemikir elektoral mengatakan Sutan Riska-Ekos Albar adalah surprise elektoral dan bisa selamatkan demokrasi Pilkada Sumbar dari kotak kosong
Menurut analisis, Sutan Riska dan Ekos Albar punya pengalaman dan basis elektoral yang saling menunjang untuk mengalahkan calon petahana. “Jangan bicara hasil survei ya, tapi keduanya adalah tokoh yang punya pengalaman elektoral dan basis elektoral. Sutan Riska misalnya, dia bupati dua periode Dharmasraya yang sukses selama kepemimpinan, bahkan jadi Ketua APKASI Pusat. Bahkan di era Sutan Riska menjadi kepala daerah lah, solidaritas elektoral kabupaten paling timur Sumbar itu terealisasikan. Terbukti putra puteri terbaik Dharmasraya bisa menjadi anggota DPRD Sumbar,” ujarnya.
Lalu Ekos Albar politisi berbasiskan pengusaha. Ekos kenyang pengalaman elektoral, dan punya trah elektoral di Limapuluh Kota, Payakumbuh, Agam dan Tanah Datar. Jika dua tokoh ini berpasangan dan elektoralnya bisa dikapitalisasi, maka Mahyeldi selaku calon petahana bisa terancam di Pilkada November 2024. (Gilang)