Sumbar

Angka Kunjungan Wisata ke Sumbar Meningkat Signifikan, Ekonomi Masyarakat Mengeliat

Padang, PilarbangsaNews

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) terus berupaya memacu tingkat kunjungan wisatawan ke Sumbar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Triwulan 2 Tahun 2024 upaya tersebut sudah menunjukkan hasil yang mengembirakan.

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Sumbar. Salah satu di antaranya yakni dengan mengoptimalkan skema pemberdayaan dan penekanan sadar wisata kepada masyarakat.

“Kita telah melakukan sejumlah pembenahan agar meningatkan kunjungan wisata ke Sumbar. Salah satu yang menjadi fokus kita adalah bagaimana sikap sadar wisata dan keterlibatan masyarakat bisa meningkat,” sebut Mahyeldi di Padang, Rabu (4/9/2024).

Ia mengatakan, Sumbar tidak memiliki sumber daya alam yang banyak, namun Sumbar dianugerahi alam yang indah. Sehingga pengembangan sektor pariwisata menjadi pilihan yang cukup realistis untuk dioptimalkan di Sumbar.

“Pariwisata ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, multiplier effeknya sangat besar. Bisa kita lihat di beberapa daerah wisata, tingkat perekonomian warganya sangat baik, bahkan angka kemiskinannya juga kecil,” ungkapnya.

Berkaca dengan itu, dikatakannya, Sumbar terus komit untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Bahkan, untuk tahun ini Pemprov Sumbar menargetkan angka kunjungan wisata mencapai 13,5 juta wisatawan.

“Makanya saya menekankan agar selalu memperhatikan beberapa hal-hal mendasar dalam meningkatkan kunjungan. Pertama kebersihan, kedua, pelayanan, ketiga, transparansi berupa informasi harga yang jelas dan tata kelola yang tertib termasuk dalam urusan parkir,” ulas Mahyeldi.

Diungkapkannya, sektor pariwisata juga berperan dalam menekan angka gini ratio di Sumbar. Dengan pariwisata tidak ada lagi kejomplangan antara warga miskin dan kaya, sebab terjadi penyebaran perekonomian secara merata dengan pergerakan wisatawan.

“Dengan adanya 328 desa wisata di Sumbar, ikut mendistribusikan pemerataan perekonomian di Sumbar. Karena perjalanan wisatawan pada desa wisata membuat pergerakan uang menjadi merata pada sejumlah daerah,” ungkap Gubernur Mahyeldi.

Komitmen tersebut kini sudah menunjukan hasil. Angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Barat (Sumbar) mengalami peningkatan. Khusus bulan Juli 2024, terdapat 5.936 kunjungan wisman ke Sumbar, meningkat sebesar 28,18 persen dibanding angka kunjungan bulan Juni 2024.

Angka tersebut disampaikan oleh Statistisi Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar, Ilhamiwitri pada kegiatan Berita Rilis Statistik (BRS), Senin (1/9/2024).

“Wisatawan mancanegara atau wisman yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui BIM pada bulan Juli 2024 adalah sebanyak 5.936 kunjungan. Angka ini menunjukkan peningkatan secara month to month sebesar 28,18 persen. Secara year on year juga naik sebesar 20,02 persen,” jelasnya.

Disampaikannya, secara kumulatif, wisman yang berkunjung ke Sumbar melalui BIM tercatat sebesar 40.733 kunjungan. Angka ini pun mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Di sisi lain, secara umum terjadi deflasi, yakni penurunan harga barang atau jasa pada bulan Agustus 2024 sebesar 0,16 persen. Angka ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti produksi, distribusi, dan cuaca.

Ilhamiwitri menjelaskan, terdapat beberapa kelompok pengeluaran yang berkontribusi terhadap angka deflasi di bulan Agustus 2024 ini. Meskipun mengalami deflasi, angka ini tidak sedalam deflasi yang terjadi pada bulan sebelumnya di angka 1,07 persen.

“Untuk bulan Agustus 2024 didominasi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Misalnya pada komoditas bawang merah yang mengalami penurunan cukup dalam sekitar 2,79 persen dan andilnya 0,26 persen,” ungkap Ilhamiwitri.

BRS yang dipublikasikan secara bulanan oleh BPS Sumbar ini, mendeskripsikan kondisi statistik suatu daerah yang disusun dalam lima indikator. Indikator tersebut berupa inflasi, nilai tukar petani dan harga produsen gabah dan pariwisata.

Sebelumnya data Pemprov Sumbar mencatat angka wisatawan mancanegara ke Sumbar juga terus mengalami peningkatan. Hingga Juni 2024 mencapai 34.797 wisatawan. Jumlah itu mengalami kenaikan sebanyak 4.631 wisatawan dari Mei 2024 dengan angka 30.166 wisatawan.

Wisatawan Nusantara
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan pergerakan wisatawan nusantara juga mengalami peningkatan yang mengembirakan. Apalagi setelah dibukanya kembali jalur penghubung Padang – Bukittinggi via jalur Lembah Anai, angka pergerakan wisatawan di Sumbar terus merangkak naik.

Disebutkannya, persentase kunjungan wisatawan bertambah hingga 7.90% dibandingkan periode sebelumnya. Meskipun demikian, persentase ini harus semakin ditingkatkan untuk mencapai target sebanyak 13,5 juta wisatawan pada 2024.

Data Pemprov Sumbar bekerjasama dengan Telkomsel pada dhasboard PETA menunjukan pergerakan wisatawan sejak Jalan Nasional Lembah Anai dibuka, terjadi lonjakan kunjungan yang cukup signifikan.

“Dibukanya jalan nasional Lembah Anai tersebut sangat berpengaruh terhadap pergerakan wisatawan nusantara di Sumbar. Setidaknya terjadi peningkatan 7,9 persen selama Juli 2024 dibanding periode sebelumnya,” sebutnya.

Ditambahkannya, angka kunjungan wisatawan nusantara di Sumbar pada Juni 2024 berada pada angka 960,207 wisatawan, kemudian Juli 2024 naik menjadi 1.066.854 wisatawan. Artinya terjadi peningkatan sebanyak 10 persen atau sebanyak 106,747 wisatawan.

Secara keseluruhan pergerakan wisatawan nusantara sampai Juli 2024 telah mencapai 7.855.028 wisatawan atau sebanyak 58,18 persen dari target 13,5 juta wisatawan. Angka ini menunjukan penambahan 7,90 persen dari periode sebelumnya (Januari sampai Juni 2024 yang masih berada pada angka 6.788.074 wisatawan.

Ada lima daerah asal wisatawan nusantara terbanyak yang berkunjung ke Sumbar atau top origin wisatawan nusantara yakni dari Riau sebanyak 14,66 persen, dari Jambi sebanyak 5,79 persen, dari Sumatera Utara sebanyak 4,09 persen, dari Jawa Barat sebanyak 3,04 persen dan dari DKI Jakarta sebanyak 1,98 persen.

Sedangkan top 5 besar destinasi paling banyak dikunjungi wisatawan di Sumbar yakni Kota Padang dengan persentase 19,93 persen. Diikuti Kabupaten Agam dengan angka 9,78 persen, Kabupaten Padang Pariaman 8,56 persen, Kabupaten Limapuluh Kota dengan angka 8,01 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 7,89 persen.

“Dengan mulai menggeliatnya kembali kunjungan wisatawan ke Sumbar, kita berharap kesejahteraan masyarakat semakin meningkat dan dukungan berbagai pihak untuk sektor pariwisata pun semakin meningkat,” harapnya. (adpsb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *