Gelombang Besar Hantarkan NC-LM Ke KPU, Klimaks Upaya Penjegalan
Kota Solok, PilarbangsaNews.com,++
Menggelegar! Antusiasme masyarakat tiba-tiba meledak, saat ribuan warga hadir dan ikut mengantarkan Nofi Candra – Leo Murphy, ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok. Kepastian derap langkah maju sebagai Cawako-Cawawako Solok 2025-2030, terlihat jelas dalam prosesi pengantaran NC-LM bak sebuah “pesta rakyat” yang sangat meriah. Lautan manusia tiba-tiba tumpah ruah saat Nofi Candra dan Leo Murphy mulai mendekati Kantor KPU Kota Solok sekira pukul 17.30 WIB pada Kamis 29 Agustus kemarin.
Eforia dan antusiasme jelas terlihat dari wajah para penghantar, apakah ini klimaks keberhasilan atas gagalnya sebuah upaya penjegalan terhadap pasangan NC-LM untuk ikut ber kontestasi.
Bisa iya atau bisa tidak, namun asumsi dan opini yang berkembang di tengah-tengah masyarakat memang sedang terjadi pembegalan partai pengusung. Upaya borong kursi Parlemen tengah dipertontonkan oleh 1 pasangan lain dengan hampir memborong seluruh partai politik yang memiliki kursi di Parlemen.
Upaya incumbent (petahana) Ramadhani Kirana Putra yang menggandeng Suryadi Nurdal, untuk mendominasi kontestasi di Pilkada Kota Solok 2024 akhirnya gagal total. Skenario melawan kotak kosong yang coba diciptakan RDKP-SN, membuat babaliak awah panabangan (berbalik arah). Upaya yang dinilai melukai para tokoh politik, tokoh masyarakat dan mayoritas rakyat Kota Solok ini, justru melahirkan gelombang besar dukungan terhadap Nofi Candra dan Leo Murphy (NC-LM).
Sambutan dan antusiasme masyarakat yang luar biasa tersebut membuat Nofi Candra dan Leo Murphy seakan “lupa diri” dan “lepas kendali”. Dengan mata yang berkaca-kaca, keduanya turun dari mobil, ikut bersorak-sorai, mengacung-acungkan tangan ke atas dan larut dalam euforia.
Sosok dua politisi muda dan pengusaha muda di Kota Solok yang sebelumnya dikenal sebagai politisi flamboyan, santun, tenang dan elegan tersebut, tiba-tiba ikut meledak. Bahkan, masyarakat dengan bergantian memeluk keduanya dengan teriakan dukungan dan deraian air mata.
Tak luput terlihat, Istri Nofi Candra Devi Femiyanti serta istri Leo Murphy, Yofi Kharisma serta kedua orang tua dan keluarga besar mereka terpaksa menepi. Seakan membiarkan balutan emosional Nofi Candra dan Leo Murphy membaur bersama dan menjadi milik masyarakat.
Selain NC-LM, sambutan dan dukungan meriah juga diberikan masyarakat kepada Fakhria Murpe, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Solok, Sekretaris DPC Yavis Tamsin, dan pengurus, kader serta simpatisan DPC PPP Kota Solok. Partai berlambang Ka’bah tersebut, disebut-sebut sebagai partai penyelamat demokrasi di Kota Solok. Hal ini, karena PPP adalah satu-satunya partai parlemen di DPRD Kota Solok yang mengusung NC-LM dengan komposisi dua kursi.
Partai berlambang ka’bah tersebut berhak sebagai pengusung tunggal, karena sesuai dengan keputusan MK nomor 60/PUU-XXII/2024. PPP menjadi salah satu partai yang memenuhi ambang batas pengusungan kandidat Cawako-Cawawako Solok 2024 dengan 10,5 persen raihan suara di Pileg 14 Februari 2024.
Fakhria Murpe yang lebih dikenal dengan panggilan “Ari Ane”, merupakan anak dari Daswippetra Dt Manjinjing Alam, Anggota DPRD Sumbar dua periode (2019-2024 dan 2024-2029) dan Anggota DPRD Kota Solok tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019).
Politisi senior Kota Solok yang baru sehari dilantik menjadi Anggota DPRD Sumbar 2024-2029 tersebut, tidak ikut mengantar rombongan ke KPU Kota Solok. Namun ketidakhadirannya justru membuat nama Fakhria Murpe menjadi buah bibir. Keberhasilannya Ari meningkatkan elektabilitas PPP dengan menghasilkan penambahan kursi di DPRD Kota Solok.
“Alhamdulillah. Seluruhnya terjadi karena jalan Allah. Kita hanya wajib berusaha atau berikhtiar, semoga jalan Allah pula yang akan mengantarkan NC-LM ke kursi Walikota dan Wakil Walikota Solok 2025-2030 bersama PPP dan partai-partai lainnya,” ujarnya.
Selain PPP, Nofi Candra dan Leo Murphy, juga diantar oleh delapan partai non parlemen, yakni Partai Gelora, Partai Buruh, PKB, PKN, PSI, Perindo, Partai Garuda dan Partai Ummat. NC-LM ini disambut langsung oleh Ketua KPU Kota Solok Ariantoni, Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Tomi Farto, Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan Abdul Hanan, Koordinator Divisi Perdatin Dessy Arisandi, Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas Yance Gafar, Sekretaris KPU Kota Solok Efrizon dan jajaran. Kemudian, Ketua Bawaslu Kota Solok Rafiqul Amin, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2HM) Ilham Eka Putra dan Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (PPPS),Eka Rianto.
“Kami (NC-LM) sama sekali tidak pernah membayangkan akan mendapatkan sambutan luar biasa seperti ini. Tidak ada persiapan, tidak ada mobilisasi massa, apalagi kegiatan besar sebelum pendaftaran. Rencananya, kami hanya akan datang dengan beberapa orang saja, ini mungkin adalah doa masyarakat untuk Kota Solok yang lebih sejahtera, sebut Ari.
Saat dilepas di DPC PPP Kota Solok, Nofi Candra mengatakan belum nampak ada pertambahan massa. Dari sejumlah komunikasi jelang keberangkatan, disepakati bahwa beberapa orang akan menunggu di Kantor KPU Kota Solok. Kumpulan massa baru terlihat signifikan saat rombongan singgah di Masjid Agung Al Muhsinin untuk Shalat Ashar. Saat perjalanan melewati Pasaraya Solok, kumpulan massa makin membesar.
Harapan perubahan tersebut juga terucap oleh salah satu warga yang ikut menghantar pasangan tersebut ke KPU. Ia mengucapkan puji syukur atas doa yang selalu ia harapkan bisa terkabul.
Kami hanya ingin NC-LM tulus dan ikhlas mengabdi untuk masyarakat Kota Solok. Mereka sudah tahu apa yang mesti mereka kerjakan. Bahkan mereka sudah membuktikan sendiri di sektor usahanya. Banyak anak dan kemenakan kami yang hidup dari sektor usaha mereka. Jika nantinya mereka menjadi Walikota dan Wakil Walikota Solok, tentu peran mereka ke masyarakat akan lebih besar lagi. Yang jelas, mereka berdua adalah orang baik, tidak serakah, tamak, rakus, dan memiliki etika yang baik selama ini,” ujar salah seorang warga Sawah Sianik.
Sisi Lain Gagalnya Skenario Kotak Kosong
Gonjang-ganjing dan asumsi miring masyarakat, akan terciptanya pilkada kotak kosong di Kota Solok akhirnya terbantahkan. Keputusan MK tentang penurunan ambang batas syarat pencalonan kandidat, seakan-akan menjadi penyambung nyawa bagi pasangan NC-LM yang tertatih-tatih mencari partai pengusung.
Putus asa dan hampir menyerah sempat mereka rasakan, disaat partai Parlemen sudah tak ada lagi yang tersisa selain PPP. Namun Tuhan berkata lain, Mahkamah Konstitusi menjadi penyelamat demokrasi di Indonesia. Tak hanya pasangan NC-LM, banyak kandidat di seluruh Indonesia memiliki peluang untuk ikut ber kontestasi dalam demokrasi terbuka ini.
Bisa jadi, eforia dan antusias masyarakat dengan pastinya pasangan NC-LM bisa mendaftarkan diri sebagai kandidat, merupakan sikap klimaks atas dugaan keserakahan dan upaya penjegalan dari hak kebebasan berdemokrasi setiap orang di Republik ini. (ad)