Paslon yang Tidak Dijodohkan, Taaruf Politik YB. Dt. Parmato Alam dan Ahmad Ridha, Takkan Ada Disharmonisasi
Payakumbuh, PilarbangsaNews
Dengan telah dibunyikannya genderang pilkada, arah jalan politik YB. Dt. Parmato Alam, Si Anak Nagari Aua Kuniang yang semakin mantap dengan telah mendaftar ke KPU bersama Anak Nagari Koto Nan Gadang Ahmad Ridha sebagai pasangannya maju Pilkada Kota Payakumbuh.
Merekalah satu satunya di antara kandidat lain, menjadi dua orang mantan dewan yang berpasangan maju Pilkada. YB. Dt. Parmato Alam di periode 2009-2024, sementara Ahmad Ridha di periode 2014-2024. 10 tahun dalam organisasi yang sama, yakni DPRD tentu membuat hubungan keduanya begitu erat.
Komunikasi dan chemistry mereka tentu baik, apalagi tujuan kemana akan dibawanya Kota Payakumbuh sudah duduk oleh mereka berdua. Artinya, pengalaman komunikasi organisasi mereka telah terbangun kuat ketika duduk di DPRD Kota Payakumbuh.
Pakar Organisasi terkemuka Victor A. Thompson mengemukakan pendapat bahwa organisasi merupakan paduan antara beberapa anggota khusus dan sifatnya sangat rasional serta impersonal, anggota khusus tersebut akan bekerjasama untuk mencapai sebuah atau beberapa tujuan bersama yang sudah didiskusikan dan ditetapkan oleh bersama.
Miller juga mengungkapkan bahwa komunikasi organisasi adalah aktivitas yang terkoordinasi dalam beberapa tingkatan struktur organisasi untuk membantu individu-individu bekerjasama satu sama lain.
Nah, ketika di DPRD dulu, YB. Dt. Parmato Alam dan Ahmad Ridha punya tujuan yang sama dan saling bantu membantu sebagai wakil rakyat yang berjuang untuk menyuarakan kepentingan rakyat kepada pemerintah.
Sementara itu, kini mereka maju pilkada untuk menjadi orang nomor 1 dan 2 di pemerintahan, jadi pemimpin Kota Payakumbuh, tentu pengalaman komunikasi organisasi mereka telah teruji, inilah yang menjadi modal utama kalau keduanya takkan berbeda jalan, takkan ada retak hubungannya, akan tahu menempatkan “alua dan patuik” di saat menjalankan pemerintahan.
Sudah banyak kejadian wali kota dan wakilnya di berbagai daerah yang tak akur. Disharmoniasi ini sangat merusak tujuan pemerintahan, akibatnya kinerja pemda terganggu, ASN kebingungan karena dua pimpinan mereka saling berebut pengaruh. Kepala OPD, Camat hingga Lurah kewalahan karena harus melayani kepentingan kedua pimpinan yang tidak sejalan. Birokrasi pun terbelah menjadi dua kubu dan mulai timbul sakwa sangka saling curiga. Kondisi ini tentu berpengaruh kepada pelayanan publik didaerah.
Namun, bagi duo mantan dewan yang begitu akur, saling mengenal, dan kuat hubungan emosionalnya/chemistrynya itu, mereka telah menjamin takkan terjadi hal tersebut, karena bagi YB. Dt. Parmato Alam, sosok Ahmad Ridha sudah dianggapnya adik, saudara ideologisnya, begitupun juga sebaliknya bagi Ahmad Ridha.
“Sudah 10 tahun kami bersama-sama di DPRD, sebelum itu kami juga sudah saling kenal. Kami sudah menjalani Taaruf Politik, benar-benar saling mengenal karakter masing-masing, memahami tugas dan wewenangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta mempunyai visi misi yang sama yaitu mensejahterakan masyarakat. Dengan begitu Insyalah pada saat menjabat akan selalu harmonis dan efisiensi serta efektifitas pemerintahan akan terwujud,” kata YB. Dt. Parmato Alam dan Ahmad Ridha saat berbincang bersama wartawan, Selasa (3/9/2024) lalu.
Jadi, intinya “perkawinan” kedua tokoh ini dalam konstestasi Pilkada serentak nasional Kota Payakumbuh 2024 sebagai Cawako dan Cawawako tidak “dijodohkan”, tapi telah melalui proses nan panjang, sudah saling mengenal luar dalam. (wba)