PON XXI 2024

Serba Serbi Monev KONI Payakumbuh ke PON XXI/2024 Aceh-Sumut

Catatan Widiat B. Arta

Sejatinya, penulis ikut dalam Tim Monev (Monitoring dan Evaluasi) KONI Kota Payakumbuh ke alek multi even empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI Aceh-Sumut 8-20 September 2024 bukanlah dalam kapasitas wartawan, tapi sebagai anggota pengurus dari induk organisasi olah raga tersebut. Anggota tim Monev ada 10 orang yang tak lain pengurus KONI Kota Payakumbuh.

Tapi, sebagai yang berlatar jurnalis, maka sah-sah saja aktivitas selama Monev tersebut penulis angkat dan tuangkan menjadi sebuah berita atau tulisan.

Bagi penulis, membuat berita kegiatan Cabor (cabang olahraga) yang belum, sedang, dan sudah bertanding merupakan hal yang normatif dan biasa-biasa saja. Pengalaman penulis sebagai wartawan, pernah dua kali meliput secara resmi alek empat tahun sekali itu, masing-masing PON XI tahun 1985 di Jakarta, dan PON XII tahun 1989 masih di Jakarta. Saat itu penulis bekerja di sebuah koran harian terbitan Padang. Lalu untuk tingkat lokal provinsi, nyaris setiap Porprov (dulu namanya Porda) penulis terlibat sebagai wartawan peliput. Hanya dua kali Porda yang absen, masing Porda pertama di Kota Padang, dan Porda di Pasaman.

Nah, untuk PON XXI Aceh-Sumut ini, atlet asal Kota Payakumbuh yang dibawah naungan KONI sebagai anggota Kontingen Sumbar berjumlah 27 orang yang yang tersebar di 15 cabor. Kemudian enam orang pelatih. Dengan dasar itulah Monev ini dilakukan.

Ketua Pergatsi Gumilang Putri Hayati dan suaminya Letkol Kav Ferry Lahe

Dengan 67 cabor yang dipertandingkan pada PON XXI ini, 33 cabor diantaranya berlangsung di Aceh, dan 34 cabor di Sumut. Tim monev KONI Payakumbuh hanya fokus untuk cabor yang bertanding di Sumut saja. Kenapa tidak sampai ke Aceh? Jawabannya, waktu yang tidak memungkinkan karena faktor jarak. Jadwal Monev ini 16-20 September 2024. Berangkat dari Payakumbuh tanggal 16 September via jalan darat pergi pulang. Alhasil, hanya 4 hari waktu efektif yang bisa dimafaatkan untuk pelaksanaan Monev ini di Sumut.

Gate Ball
Lapangan gateball yang berlokasi di jalan Yos Sudarso, Kota Medan ini memang wah!
Baru siap dibangun oleh Pemprov Sumut.

Atlet asal Payakumbuh yang menjadi duta Sumbar ada tiga orang di Cabor ini, masing-masing Serda Moh. Yusuf, Serda Nustianto, dan Serda M. Jamil. Semuanya prajurit Kodim 0306/50 Kota.

Di lapangan gateball ini, tim Monev bertemu dengan ibu Gumilang Putri Hayati, Ketua Pengcab Pergatsi Kota Payakumbuh. Tak lama beselang juga hadir Letkol Kav. Ferry Lahe mantan Dandim 0306/50 Kota yang tak lain suami dari Ibu Gumilang.

Lapangan Gateball

Ketika Pak Ferry menjadi Dandim 2019-2021 dialah yang memperkenalkan olahraga gateball ini di Payakumbuh. Jadi, jasanya cukup besar juga. Setelah pindah dari Payakumbuh, Pak Ferry bertugas di Kodam Udayana, Bali. Sementara Ibu Gumilang istrinya masih menjabat Ketua Pengcab Pergatsi Payakumbuh.

Rombongan Monev saat itu diperkenalkan dengan PB Pergatsi yang sedang duduk di panggung kehormatan. Kebetulan siang itu waktu rehat sehingga leluasa berdiskusi dengan Sekjen Pergatsi Bapak Puja Samedi dan Wakil Sekjen bapak Mayjen TNI Budi.

Menariknya lagi, tim gateball Sumbar pada kategori Triple putra meraih medali perak. Hanya kalah tipis di babak final dengan tim Bali. Salah seorang pemain peraih medali perak ini adalah Serda M. Yusuf.

Ini merupakan kado perpisahan untuk Dandim 0306/50 Kota Bapak Letkol Inf. Adri Asmara Yudha yang baru beberapa hari lalu Sertijab dengan pengantinya Bapak Letkol Inf Ucok Nomara. “Pak Yudha selama ini cukup membantu dan toleran memberikan waktu kepada tiga orang anggotanya yang atlet gateball ini untuk latihan,” kata ibu Gumilang.

Renang.
Di cabor renang ini ada satu orang atlet Payakumbuh, Intan. Ketika tim Monev sampai di Kolam Renang Selayang venue cabor ini digelar, Intan belum berhasil. Atlet DKi dan Jabar terlalu kuat.

Sport Center.
Salah satu keuntungan yang diperoleh Sumut selaku tuan rumah PON XXI ini bersama Aceh adalah berdiri megahnya Sport Center yang lokasinya di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang.

Di areal Sport Center tersebut, disamping main stadion yang cukup megah, disinilah kegiatan penutupan PON XXI ini diadakan. Stadion ini akan menjadi kebanggan masyarakat Sumut.

Lalu disekitarnya dibangun pula beberapa venue, masing-masing Gedung Istora, Stadion Aquatik, Gedung Voli, Valedrome, Bowling dan Squash, serta Wisma Atlet. Semuanya mulai dikerjakan semenjak empat tahun lalu begitu Aceh dan Sumut ditetapkan sebagai tuan rumah PON XXI ini.

Gedung Martial Arts Arena di Istora Sumut

Tapi, hingga sehari sebelum acara penutupan, masih banyak alat berat yang bekerja merapikan di sekitar luar stadion yang masih penuh tanah galian dan berlumpur karena hujan.

Bika Ambon.
Belumlah lengkap ke Medan kalau belum membeli bika ambon. Hehe.. entah ini anekdot atau narasi promosi. Tapi yang jelas, kebenarannya adanya memang begitu. Setiap orang luar yang melancong ke Medan rata-rata memang membeli penganan khas ini sebagai buah tangan atau oleh oleh. Begitu juga halnya dengan tim Monev, pada memborong itu bika, bika ambon rang namokan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *