Pedagang Pasar Ibuh Curhat Sepi Jual-beli dan Terlilit Utang, Ekos Albar: Pemerintah Harus Hadir
Payakumbuh, PilarbangsaNews
Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 2, Ekos Albar, blusukan ke Pasar Ibuh, Kota Payakumbuh, Minggu (29/9/2024) siang. Kunjungan itu dimanfaatkan para pedagang untuk menyampaikan keluh kesah mereka, antara lain soal sepinya jual beli, banyaknya pedagang yang terlilit utang dengan pinjaman suku bunga yang cukup besar.
“Jual beli susah sekarang. Kami dapat untung dikit, tetapi habis untuk bayar utang. Kredit utang banyak. Keuntungan dagang habis di sana saja,” kata Armenson (57), pedagang daging.
Kepada Ekos, Armenson berharap calon pemimpin Sumbar lima tahun ke depan dapat memberikan solusi terbaik bagi pedagang. “Kalau dapat, pemerintah dapat menanggulangi apa yang pedagang alami ini, contohnya memberikan pinjaman dengan keringanan atau bahkan tanpa bunga,” ucapnya.
Selain mampir di los daging, Ekos singgah dan mendengarkan curhatan pedagang di los ikan hingga ayam. Mantan Wakil Wali Kota Padang itu tak henti melempar senyuman dan bersalaman dengan para pedagang.
Ekos mengatakan bahwa kunjungannya ke Pasar Ibuh untuk mengetahui secara nyata kondisi pasar tradisional. Selain menerima aspirasi pedagang, ia melihat fasilitas di pasar itu.
Ekos mengatakan bahwa pasar tradisional merupakan titik perekonomian masyarakat, dari tempat interaksi perekonomian hingga interaksi sosial.
“Untuk itu, saya ingin memastikan kondisi pasar tradisional tetap nyaman dan representatif untuk jual-beli. Pasar merupakan pusat perekonomian,” ujarnya.
Ekos menilai rendahnya jual beli pedagang tidak terlepas dari minimnya minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Menurut Ekos, faktornya ialah tidak representatifnya fasilitas pasar tradisional dan tumbuh maraknya pasar modern, yang menjadi pilihan alternatif masyarakat.
“Pasar Ibuh ini faktornya soal parkir yang sempit. Masyarakat masuk menggunakan sepeda motor ke pasar sehingga tidak teratur. Orang jadi malas berbelanja,” tuturnya.
Karena itu, kata Ekos, perlu inovasi bagi kepala daerah untuk mengatasi hal tersebut. Ekos pun berharap pedagang memilih pemimpin betul-betul peduli kepada rakyat.
Menurutnya, pemerintah harus hadir memberikan edukasi dan jalan keluar yang solutif yang bermanfaat kepada pedagang pasar secara menyeluruh, termasuk tentang pedagang yang terlilit utang pinjaman dengan suku bunga besar. Ia berjanji untuk mencarikan solusi terbaik bagi pedagang atas permasalahan tersebut.
“Pedagang harus mendapatkan edukasi bahwa pinjaman itu tidak semuanya bermanfaat positif. Untuk hal ini, perlu ada intervensi dan jaminan khusus pemerintah memperhatikan sehingga program mendapatkan modal dari pemerintah bisa dilaksanakan. Ini akan membuat para rentenir dan pinjaman online terhenti,” ucapnya. (Gilang)