Ikut Tim Kemanusian ke Turki, Anak-anak Turki Belum Kenal Dengan Latto Latto? (9)
Foto dr Hisbulllah Sp An KIC. sedang menghibur anak anak dengan permainan Latto Latto.
Laporan; Dr Budhi Mulyadi, S.Kp. M.Kep.Ns.Sp.Kep.Kom. Dt Bandaro Sati.
Sebaiknya baca dulu laporan (8) dengan cara klik link dibawah ini;
Ikut Tim Kemanusian ke Turki. Untung Ada Mahasiswa Indonesia sebagai Penterjemah (8)
Latto Latto atau tek tek adalah alat permainan anak anak yang kini sedang trandy di Indonesia. Permainan ini berupa dua bola plastik yang padat dan keras dihubungkan dengan seutas tali. Pada bagian ujung tali pengikat, terdapat cincin ( lingkaran ) kegunaannya untuk dimasukkan ke jari agar bisa dimainkan. Cara mainnya membenturkan kan kedua bola. Dengan benturan itu kedua bola saling menjauh semakin kuat benturan bisa melampui sisi atas. Sehingga bola tadi turun naik turun. Bola plastik padat itu ketika dimainkan mengeluarkan bunyi tek tek atau balakak lakak (dalam bahasa Minang balakak lakak artinya berbunyi tek tek)
Permainan Latto Latto ini, seperti yang dilansir media Liputan6.com, sudah lama ada dikenal di Amerika Serikat pada tahun 60an. Di Indonesia tahun 90 permainan ini pernah viral, namun kemudian hilang dan akhir tahun 2022 permainan ini muncul lagi dan menjadi viral.
Tidak hanya kanak kanak yang senang dengan permainan ini. Orang dewasa pun nampak juga ingin mencobanya. Bahkan Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat Kang Emil pernah mencoba permainan Latto Latto dan videonya beredar di media sosial.
Sehari saat saya bersama Tim diterbangkan ke Turki, di waktu sarapan pagi di Jakarta, ada yang jual mainan Latto Latto. Langsung saya beli karena teringat permainan ini bisa dibawa ke Turki sebagai salah satu terapi healing bagi anak korban gempa. Saya beli dua pasang.
Sampai di Turki, saya perlihatkan pada teman anggota EMT Indonesia, dr Hisbulllah Sp An KIC. Beliau ahli anestesi senior, rupanya jago main latto latto.
Permainan ini beliau peragakan di depan anak anak Turki. Anak anak Turki tertarik melihat permainan ini. Sepertinya Latto Latto belum dikenal oleh anak anak Turki. Buktinya mereka heran dan senang sekali memperhatikan permainan dokter ahli anestesi senior itu. Walaupun diajarkan beberapa kali mereka tidak bisa. Hanya dr Hisbulllah yang bisa main lato lato.
Gempa dahsyat yang terjadi pada tanggal 6 februari lalu, ditambah terjadi 6000 kali gempa susulan, membuat warga terutama anak anak mengalami trauma. Kepada mereka diberikan beberapa terapi untuk atasi trauma.
Video Anak anak diajak bermain sebagai trauma healing.
Selain Latto Latto , ada lagi permainan tikus dan kucing, main kereta api.. anak-anak dan orang tua yang ikut menyaksikan, terlihat senang dan gembira.
Kegiatan trauma healing ini lakukan dengan cara mendatangi tenda tenda warga dan mengajak anak anak bermain dan juga anak anak yang datang mengunjungi lokasi tenda Tim EMT atau lokasi RSLI.
Sambungannya klik link dibawah ini;
Ikut Tim Kemanusian ke Turki, “Makan Lamak” Dengan Rendang Minang (10)