Erman Tolantang

HIKAYAT DODON TEA dan UMAR GALIE (Episode (1))

Mulai hari ini Rabu (3/4) pilarbangsanews.com mendapat sumbangan tulisan dari Prof Dr Emanto, S.Pd, M.Hum.

Erman Talontong begitu nama samaran Dekan I FBS UNP (Fakuktas Bahasa Dan Sastra- Universitas Negeri Padang) ini bila menelorkan berbagai karya tulis terkait kesusteraan.

Dalam hikayat Dodon Tea dan Umar Galie, Erman mencoba menyentil berbagai kondisi sosial kemasyarakatan dan politik yang kini terjadi ditengah tengah masyarakat.

“Prof boleh apak muat di media Pilarbangsanews.com, hikayat Dodon Tea dan Umar Galie,” tanya Yuharzi Yunus (redaktur pelaksana pilarbangsanews.com)

“Buliah pak tapi nanti tulisan itu akan ambo buku kan pak , kan ndak baa ya pak,” kata Profesor membalas pesan saya.

“Tapi tulisan itu Ndak ada imbalan nya dari apak,” kata redaktur pelaksana Yuharzi Yunus..

“Nde apak ko lei, masalah duit pula yang dikemukakan ke ambo, ambo kan anak apak,” jawab prof yang memang pernah menjadi salah seorang murid ambo di SPG Painan dulunya.

Udah ah…. Panjang banget mukadimahnya, yuk kita simak hikayat Dodon Tea dan Umar Galie..

Oleh Ermanto Tolantang
(Komunitas Sansai Film, Padang, Indonesia)

Episode (1)

Sewaktu Buya Bahar dan Umar Galie berada di depan lepau Emak Iyai sepulang dari salat Jumat, muka Buya Bahar berubah menjadi merah padam. Pasalnya adalah Buya Bahar mendapati Dodon Tea sedang duduk santai di lepau Emak Iyai.

“Dodon Tea, kau tidak salat Jumat tadi ya?” tanya Buya Bahar dengan penuh amarah.

“Tidak Buya. Saya sudah membuat perjanjian dengan Umar Galie, Buya.”

“Perjanjian macam apa pula itu?” hardik Buya Bahar penuh heran.

“Saya dengan karibku Umar Galie ini berjanji salat Jumat secara bergantian. Jumat ini adalah giliran karibku Umar Galie. Perjanjian itu kami buat sebagai solidaritas kami kepada umat, Buya.”

“Solidaritas macam apa pula maksud kau, Dodon Tea?” tanya Buya Bahar lagi.

“Ini adalah solidaritas kami pada umat. Sebab setiap salat Jumat, umat selalu memenuhi Masjid sampai ke halaman luar. Untuk itu, biarlah kami berdua mengalah dengan cara bergantian salat Jumat, Buya.”

“Haa, pantaslah namamu Dodon Tea. Pikiranmu memang tea, Dodon,” hardik Buya Bahar.

Baca Sambungannya klik disini:

HIKAYAT DODON TEA dan UMAR GALIE, episode 2 (Oleh Prof Dr Ermanto, S.Pd M.Hum)

Catatan Redaksi;

Foto ilustrasi foto Prof Dr Ermanto SPd M.Pd bersama mantan pacarnya sama sama murid SPG Painan Sumbar dulunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *