Ritual “Tolak Bala” Disepanjang Pantai Muaro Anakan dan Teluk Kasai
PILARBANGSANEWS.COM. BATANG KAPEH,-
Indonesia kaya akan keberagaman dan kebudayaan. Bermacam-macam tradisi seperti di Koto Nan Duo ini, membuat bangsa ini makin kaya.
Warga Teluk Kasai dan kampung Anakan Nagari Koto Nan Duo, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, berkumpul di sepanjang Pantai Gunung Gadang (Teluk Kasai) dan pantai Gunung Anakan (Kampung Anakan), Jum’at (13/10) siang. Mereka berjalan dari gunung gadang hingga Muaro gunung Anakan sambil bertasbih.
Puluhan masyarakat menyaksikan penyembelihan kambing, seusai didoakan oleh pemuka agama.
Ini bukan prosesi pemotongan hewan biasa. Ritual ini sebagai bagian doa selamat tolak bala.
Doa itu intinya berisi pengharapan kepada Allah agar penduduk senantiasa dihindarkan dari bala atau musibah.
“Setelah prosesi ini, warga juga menggelar pengajian. Kami tetap lestarikan tradisi, namun juga tidak bertentangan dengan agama yang kami yakini,” kata Andra Usmanedi kepala kampung Teluk Kasai.
Andra mengatakan, kami mendukung kearifan lokal selama tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan.
Tradisi pemotongan kambing baginya bukan sekadar ritual tolak bala . Ada semangat kegotongroyongan dalam pelaksanaan ritual itu.
Ritual itu mendorong warga untuk berkumpul. Warga secara swadaya bergotongroyong membersihkan sekitar pantai.
Karena itu, setiap tahapan penyembelihan dilalui dengan cara sakral. Tradisi pemotongan sapi dengan cara demikian telah berlangsung sejak era nenek moyang.(ANDRA)