Syafrizal : Tabel IRIO Penting untuk Perencanaan Pembangunan Sumbar
Padang, PilarbangsaNews
Pemanfaatan tabel Interregional Input Output (IRIO) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) diyakini sangat penting untuk perencanaan pembangunan, menentukan proyeksi daerah kedepan. Tabel IRIO akan menggambarkan transaksi barang, produksi hasil pertanian dan sektor lain, hubungan timbal balik dan keterkaitan antar sektor dalam perekonomian di suatu daerah.
Target akhir dari tabel IRIO ini adalah untuk ketepatan analisis, proyeksi dan estimasi dalam menentukan data dasar perekonomian, yang tentunya juga diharapkan pada akhirnya adalah ketepatan daerah dalam pengambilan keputusan arah pembangunan kedepan.
Demikian benang merah dalam paparan dan diskusi para nara sumber dalam Webinar “Strategi Pemulihan Ekonomi Sumbar, Dampak Pandemi Covid-19 dalam Perspektif IRIO” yang dilaksanakan BPS Sumbar, Rabu (1/9) di Padang, diikuti Kepala Bappeda se-Sumbar, Kepala Kominfo se-Sumbar, OPD Pemprov Sumbar, BPS se-Sumatera dan sejumlah asosiasi pengusaha.
Tiga nara sumber adalah Drs. H. Syafrizal Ucok, MM. (Staf Ahli Gubernur Sumbar Bidang Ekonomi dan Keuangan), Widdia Anggraini, S.Si.MT (Statistisi Madya Direktorat Neraca Produksi Badan Pusat Statistik), dan Gunawan Wicaksono, Ph.D (Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar), dengan moderator DR. Fajri Muharja, SE.M.Sc (Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FE Unand).
Menurut Syafrizal Ucok, tidak masanya lagi Pemprov, termasuk kabupaten/kota, mendasarkan rencana produksi, transaksi dan keterkaitan antar sektor perekonomian dengan perkiraan dan kemungkinan pertumbuhan saja. Tetapi hendaknya kedepan menggunakan Tabel IRIO dan Tabel Input Output (IO) Sumbar dari BPS yang sudah mendekati keadaan sebenarnya dan ketepatan dalam proyeksi.
“Tabel IRIO dan Tabel IO Sumbar tentunya sangat membantu daerah dalam menentukan perencanaan, tidak lagi sekedar kira-kira, tetapi ada ketepatan proyeksi dan analisis. Kami sangat mengapresiasi tabel IRIO dari BPS ini,” kata Staf Ahli Gubernur Syafrizal Ucok, yang juga mantan Wakil Bupati Pesisir Selatan 2005-2010 ini.
Terkait kondisi terkini dimana terjadinya pandemi Covid-19, Syafrizal Ucok mengakui, bahwa data yang ada pada tabel IRIO ini juga mengalami berbagai pengaruh. Pada beberapa sektor mungkin signifikan. Namun tren dan kecenderungan proyeksi tabel IRIO dan Tabel Input Output (IO) Sumbar masih dapat dipedomani.
Karena itu, Syafrizal Ucok berharap semua pihak bersatu padu untuk melawan Covid-19. Salah satunya adalah dengan menegakkan protokol kesehatan dan meningkatkan jumlah masyarakat yang divaksin.
“Vaksin adalah ikhtiar kita untuk meningkatkan pertahanan tubuh dari virus. Vaksin tidak menjamin anti-Covid, namun kalau masih terpapar Covid-19 maka resiko klinisnya ringan hingga sedang,” ujar Syafrizal Ucok lagi.
Capaian vaksinasi Covid-19 di Sumbar masih harus terus dipacu, sehingga Covid-19 ini bisa berkurang dan ekonomi Sumbar kembali pulih. Dari 4.408.000 warga Sumbar yang wajib divaksin, hingga kini baru tercapai untuk vaksin tahap 1 atau 16,5 persen. Sedangkan untuk vaksin tahap 2 baru tercapai 399.556 orang atau sebesar 9,2 persen.
Kepala BPS Sumbar Ir. Herum Fajarwati, MM mengaku puas dengan paparan nara sumber dan respon luar biasa dari peserta Webinar “Strategi Pemulihan Ekonomi Sumbar, Dampak Pandemi dalam Perspektif IRIO” ini. Artinya, Tabel IRIO dan Tabel IO merupakan kebutuhan penting dalam perencanaan dan penentuan strategi pemulihan ekonomi Sumbar kedepan. (gk)