.

John Kei Preman Yang Paling Ditakuti Di Jakarta Itu Masuk Islam

Pilarbangsanews.com.Jakarta,- Mungkin ada yang  masih  ingat  dengan nama John Kei. Atau lupa dan tak kenal dengan nama itu, dia pernah di juluki sebagai Godfather of Jakarta.  Hari ini team Mualaf Center Darussalam diwakili Harsha Agousta Brahma Sadewa dan ibu Jenderal Lisze Dewi Purnamawati berangkat ke LP. Batu Nusakambangan Cilacap memastikan niat John Kei masuk Islam. Demikian tulis Koh Hanny Kristianto pada akun media sosial Facebooknya, Rabu (13/09).

The  Godfather of Jakarta  kini dia menjalani sisa hukuman akibat terlibat dalam pembunuhan  Tan Harry Tantono alias Ayung (45) di Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada tanggal 26 Januari 2012 lalu. 

Ayung tewas bersimbah darah dengan 32 luka tusukan di pinggang, leher, dan perut. John divonis hukuman penjara di Nusakambangan, karena terbukti  menjadi dalang dalam pembunuhan Ayung yang merupakan klien pengguna jasa penagihannya.

“Bagaimanapun buruknya penilaian orang terhadap John Kei, beliau adalah orang yang pernah turut berjasa menjaga saya, merawat saya dan membesarkan saya sejak saya SMP hingga kuliah dulu..” ujar Koh Hanny.

Hanny Kristianto, atau sering disebut ‘Koh Hanny’,  dia sendiri adalah keturunan Cina yang dilahirkan dari keluarga Kristen. Namun, kini Koh Hanny, dikenal sebagai muallaf yang ruh Jihadnya membara untuk memperjuangkan Islam di bumi nusantara ini.

Koh Hanny menilai , dibalik sifat keras dan beringasnya sebenarnya John Kei adalah orang yang penyayang dan sangat peduli dengan saudara atau orang-orang yang sedang susah.

 “Sebenarnya di dalam hati John Kei sering berkecamuk perasaan-perasaan yang berlawanan, antara kesenangan terhadap hiburan dan mabuk-mabukan dengan kekagumannya terhadap ketabahan kaum muslimin serta bisikan hatinya bahwa boleh jadi apa yang dibawa oleh Islam itu lebih mulia dan lebih baik..” kata Koh Hanny.

John key di kampungnya selain pernah membangun sebuah Gereja dengan menghabiskan dana Milyar rupiah juga pernah membantu pembangunan Masjid Desa Ohoijang, Kota Tual, Maluku Tenggara. 

Umat Islam di Pulai Kei, saudara – saudara kita di Kepulauan Kei meski hidup sederhana tetapi keseharian mereka menjadi bukti bahwa Islam membawa keberkahan, kedamaian dan kebaikan bagi mereka. (Rjl/ws)

Sumber: sumbar1.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *