Rekonstruksi 28 Dalam Hari Puisi Di Pulau Cingkuak Painan Sumbar
PILARBANGSANEWS. COM.PAINAN.-Pulau Cingkuak hari Minggu ini (15/10) “baralek ketek ketek” (kenduri kecil kecilan), puluhan penyair datang dari berbagai kota di tanah air Mereka mengadakan kegiatan kepenyairan di Pulau destinasi objek wisata yang telah dikenal secara luas oleh para wisatawan domestik.
Disebutkan ” baralek ketek ketek” , karena yang hadir adalah komunitas penyair yang rajin posting karya puisi nya di Facebook. No pejabat, no orang beken di daerah itu menghadiri acara mereka. Namun tokoh masyarakat setempat disana sangat respon terhadap kegiatan yang digelar. Tokoh masyarakat itu manyataka selamat datang di pulau Cingkuak sebuah pulau yang didalamnya terdapat sebuah bangunan kuno benteng laksamana Chen KO.
Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan siapa Chen Ko,ada yang mengatakan dia komandan perang Portugis ada pula yang menyebutkan dari tanah semenanjung China.
Terkait ketidak hadiran Bupati Pessel Hendrajoni pada acara ini, memang Bupati lagi tidak berada di Painan, ada suatu kegiatan yang harus diikuti di kementerian di Jakarta. Begitu pula dengan Lisda Rawdha biasanya pantang baginya untuk Alfa hadir dalam acara acara seperti ini. Namun karena dia harus menghadiri acara di Jakarta bersama Ketua TP-PKK Sumbar, Nevy Irwan Prayitno, acara di Pulau Cingkuak ini terpaksa harus tidak dihadirinya.
Para penyair yang berkumpul di Pulau Cingkuak itu sebelumnya tidak saling mengenal satu dengan yang lain. Mereka berkenalan lewat media jejaring sosial Facebook. Kebetulan punya hoby yang sama dan membentuk grup di Facebook.
Bagi penyair tempat bukan patokan untuk berpuasi, tak ada pentas pentas pentasan pun jadi
Belakangan mereka telah mengadakan kegiatan serupa, diberbagai kota di SUMBAR, kali ini kegiatan dan pertemuan yang ke 3 mereka pilih Pulau Cingkuak untuk menampilkan berbagai karya sastra berbentuk puisi dan seni lainnya, diantara baca puisi dan tari persembahan kreasi dari Sanggar Bayang Palito asuhan pembina Eva Zulmiati, S.Pd dengan pelatih Yunia Efrienti, S. Pd dan Bambang Hermanto.
Sastrawan Nasional Sosiawan Leak, berasal dari Surakarta. Mas Leak, demikian biasa namanya disapa, ikut meramaikan “barlek ketek ketek“. Mas Laek memberikan banyak pencerahan dan inspirasi mengenai literasi di Indonesia.
Mas Laek berbagi kisah bagaimana mengelola gerakan budaya Puisi Menolak Korupsi yang melibatkan ratusan penyair dari Sabang sampai Merauke.
Sementara itu Riri Satria, seorang dosen dan penyair, juga pengurus komunitas Dapur Sastra Jakarta, menyampaikan pentingnya melibatkan berbagai stakeholders untuk gerakan literasi di Pesisir Selatan. Dia ingin bagaimana Di Pesisir Selatan tumbuh penyair penyair beerbakat, yang dapat mengjakhayal masa depan cerah bagi pembangunan negeri sejuta pesona ini.
Riri Satria, Romi Satra, Sultan, Sisiowan Laek, Retno Pengganis, Bunda Lenny, dan beberapa nama lainnya tanpil bergantian membacakan karya puisinya masing masing. (YY)