Warga Koto Baru Solok Yang Berada Disekitar Usaha Vulkanisir Ban “Karya Baru” Merasa Terganggu. Baca Ini Penyebabnya?
PILARBANGSANEWS. COM.SOLOK,– Kehadiran usaha Vulkanisir Ban dengan merek usaha “Karya Baru” berdiri megah di Jln. Solok Padang KM.7 Koto Baru Kabupaten Solok kini terasa menganggu warga sekitarnya. Selain menyebabkan polusi udara aktifitas vulkanisir ban itu juga menebar abu hitam halus ke kawasan perumahan padat penduduk disekitar vulkanisir ban tersebut.
Muslim, seorang warga masyarakat yang kediamannya paling dekat dibelakang Vulkanisir Ban Karya Baru beberapa waktu lalu mengeluh karena udara disekitar perumahannya yang menjadi huniannya kini udaranya tidak bersih legi.
Menurut Muslim, vulkanisir ban karya baru beraktifitas dari Pukul 06:00 WIB hingga Pukul 18:00 WIB. “Asap hitam berbau menyengat yang dikeluarkan aktifitas vulkanisir ban karya baru itu sangat menganggu. Bau menyengat membuat udara tercemar dan terpaksa kami hirup setiap hari,” ucap Muslim.
Muslim menambahkan, saat ini cerobong asap pembuangan milik vulkanisir ban karya baru itu hanya digunakan saat ada pemeriksaan saja, setelah pemeriksaan dilakukan vulkanisir ban karya baru tidak menggunakan cerobong asap miliknya melainkan membuangnya keluar pabrik. Selain itu, pagar milik vulkanisir ban yang membatasi perumahan penduduk dengan cerobong asap yang digunakan sewaktu-waktu itu hanya berdiri dengan ketinggian 3 M saja. “Saya harap pihak terkait meninjau ulang ke lapangan dan menertibkan pencemaran uda akibat pekerjaan vulkanir ban karya baru itu,” pungkasnya.
An (21), seorang pemuda setempat membenarkan ucapan Muslim tersebut. Ia berharap pemerintah melalui dinas terkait dapat turun langsung ke vulkanisir ban karya baru di Koto Baru. “Kalau bisa datang siang, biar pemerintah dapat melihat abu hitam halus itu menyebar kebelakang vulkanisir ban ini, kami khawatir nanti ada yang sesak nafas atau terkena penyakit pernafasan akibat pencemaran udara ini atau apakah harus menunggu ada korban dulu baru pemerintah bertindak,” sebutnya. – Risko Mardianto