Megawati Difitnah Lagi, Disebut meminta Pemerintah Mediakan Azan Di Masjid
PILARBANGSANEWS. COM. JAKARTA, – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali mendapat serangan fitnah di media sosial. Dalam sebuah tautan berita yang disebarkan di sosial Facebook, Megawati disebut meminta pemerintah meniadakan azan di masjid karena suaranya berisik. Atas Fitnah yang menyerang Megawati, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta kader menahan diri.
“Seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai agar tetap tersenyum menghadapi berbagai serangan. Hal-hal yang menyentuh martabat dan kehormatan partai kita selesaikan melalui jalan hukum. Kita harus ingat bahwa ketika kantor partai diserang, dan kita tidak bisa ikut pemilu pun, partai menempuh jalan hukum dan selalu menggunakan akal sehat, atas pertimbangan nurani yang bening, guna menegaskan jalan politik Partai yang menjiwai ideologi bangsa, yaitu Pancasila,” kata Hasto di Jakarta, Selasa (13/2).
Dia menambahkan, berbagai serangan negatif tersebut harus diubah menjadi energi positif untuk terus melakukan perbaikan ke dalam dan keluar, sehingga partai semakin hadir di tengah rakyat.
Menurut Hasto, semangat untuk terus berjuang mewujudkan politik yang berkeadaban terus disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri meski beliau terus menerus diserang dan difitnah, termasuk fitnah soal larangan azan baru-baru ini.
“Ibu Megawati selalu diam menghadapi berbagai serangan tersebut. Namun diamnya Ibu Megawati sebenarnya disertai keprihatinan yang mendalam, bahwa martabat kita sebagai bangsa, mengalami kemunduran. Kita seharusnya terus menerus berjuang, agar nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, musyawarah, dan perjuangan mewujudkan masyarakat adil dan makmur menjadi dasar dan kultur bangsa Indonesia,” ujarnya.
Hasto menyatakan, kepada pihak-pihak yang terus mengajarkan kebencian, justru harus disadarkan, dan ini menjadi tanggung jawab bersama. Biarlah proses hukum yang berkeadilan yang akan menyelesaikan.
“Karena itulah setiap anggota dan kader Partai harus berdisiplin berbicara, berpikir positif dan terus menunjukkan tradisi politik yang membangun peradaban,” pungkasnya.
Sebelumnya, pengurus PDIP menemukan berita hoaks yang disebarkan dengan menggunakan isu PKI di sebuah akun fans page PKI yang beralamat di fb.com/PKI-357421738059717. Fan page tersebut baru saja dibuat. Umurnya masih beberapa hari. Akun itu membuat banyak postingan hoaks. Modusnya, membagikan link dari blog clickbait.
Link blog yang banyak dibagikan, antara lain, med1a-terpercaya.blogspot.com, international-news-today.blogspot.com, dan seputar-berita-indonesia.blogspot.com. Lewat blog-blog tersebut, pengelola fan page itu sengaja menyebarkan hoaks.
Mereka membuat tulisan seolah sebuah berita. Khas sebuah tulisan clickbait, judul yang dibuat tidak mencerminkan isi tulisan. Berita-berita itu juga dilengkapi foto yang tidak berkaitan dengan aktivitas komunisme di Indonesia.
Misalnya, blog med1a-terpercaya. Blog yang dibuat menyerupai portal berita Media Indonesia tersebut menuliskan judul tulisan, “Megawati Minta Pemerintah Tiadakan Adzan Di Masjid, Karna Suaranya Berisik”.
Oleh fan page PKI, link itu disebarkan dan ditambahi komentar, “Islam Harus Dihancurkan Di Indonesia Biar Tahu Rasa”.
Dalam tulisan yang dibuat blog med1a-terpercaya itu, tak ada komentar Megawati. Yang ada komentar politikus PDIP Eva Sundari atas kerusuhan di Tanjung Balai, Sumatera Utara, 2016 silam. Ketika itu memang meletus kerusuhan SARA
Saat diakses, fans page ‘PKI’ dan link berita yang dibagikan sudah tidak ditemukan lagi.
Sumber: merdeka.com