.

Tegar Bayi Terbuang Kini Disayang

PILARBANGSANEWS. COM. BUKITTINGGI,–

Pada tulisan bagian ini, aku akan menceritakan kepada pembaca pengalaman berada di Kantor Polisi. Untuk kisahku di rumah sakit saat aku kembali menjemput Tegar, aku cukupkan saja sampai tulisan sebelumnya;

Klik dibawah Ini tulisan sebelumnya;

Jika Aku Mati Si Tegar Bisa Bersimpuh Dipisaraku….

Untuk kelanjutan cerita di RSAM Bukittinggi dapat dilihat pada Video yang diunggah oleh pak Cha (Murshalman Chaniago SH MM Kasubag Humas dan Hukum RSAM Bukittinggi-Pen) dilaman Facebook “Hubmas Rumah Sakit Ahmad Mukhtar Bukittinggi”.

ooOoo

Hari Senin pagi (5/3) pukul 8:30 WIB, aku sudah berada di kantor polisi untuk memenuhi panggilan pak Polisi. Seumur umur dalam hidupku, baru pertama kali ini aku berurusan dengan pihak yang berwajib. Jangankan berurusan, kekantor Polsek saja aku tak pernah. Aku tidak sama dengan kebanyakan teman teman seusia, mereka tamat SMP melanjutkan pendidikan ke SMA, aku tidak. Karena orang tuaku hidup dalam kondisi pas-pasan. Ini pula yang menyebabkan aku tak pernah mengurus Surat Keterangan Kelakuan Baik. Kalau urus surat kelakuan Baik kita kan mengurus ke kantor polisi untuk kelengkapan administrasi jika tamat SMA mencari pekerjaan. Aku sebagaimana kusebutkan diatas hanya tamat SMP.

Dikantor Polisi aku pergi bersama putriku berumur 5tahun dan didampingi oleh Uni Meme Rahmayanti yang pagi pagi telah datang menjemput aku di tempat aku menyewa rumah.

Kalau tak ada yang menjemput dan mendampingiku, aku bingung tapi untunglah Uni Meme manusia yang menjadi malaikat penolong ku hadir disaat saat aku butuh pendampingan.

Dalam surat pemanggilan diriku oleh polisi, aku disuruh menghadap Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satuan Reskrim Polres Bukittinggi. Kuamati komplek kantor Polres Bukittinggi ini, ada bangunan tua peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh. Kata bapak yang menulis kisahku ini pada bangunan tua itulah Ruangan Kerja Bapak Kapolres Bukittinggi. Bangunan tersebut dijadikan sebagai cagar budaya yang dilindungi dan dirawat sebaik baik nya.

Lama juga aku menunggu baru dipanggil kedalam ruangan unit PPA, tadinya aku datang pukul 8:00 baru dipanggil pukul 11:00. Didalam ruangan unit PPA itu, sudah ada beberapa orang bapak bapak, yang kukenal hanya satu diantara mereka yaitu pak Cha yang di RSAM, belakangan baru aku tahu diatara bapak bapak itu ada pak Jaksa, ada Pak Kasat Reskim, Nama Beliau Pak Natun.

Secara pribadi pak Natun (kasat Reskrim Bukittinggi ini)/sangat baik, kata beliau aku tak jadi diperiksa, kesalahan ku diberi pengampunan atas pertimbangan kemanusiaan. Keputusan ini diambil atas kesepakatan seluruh bapak bapak yang hadir.

Kata pak Natun kepada ku, sebenarnya pak Kapolres ingin menghadiri pertemuan ini, tapi karena pada waktu itu beliau ada kepentingan lain, tak sempat hadir. Namun pesan pak Kapolres disampaikan pak Natun kepada ku, bahwa beliau Pak Kapolres akan mengratiskan putriku belajar di TK Bhayangkari. Alhamdulillah, aku membatin mensyukurinya.

Dalam pertemuan itu, disepakati penyerahan Tegar kepada aku akan dilaksanakan pada besoknya hari Selasa di RSAM, tempat Tegar kutitipkan kepada Uni Elsa Madona.

Dalam pertemuan itu, Uni Meme Rahmayanti menyatakan bersedia menampung aku untuk sementara dirumah beliau bersama bersama Tegar dan Ica putriku.

Baiknya kisah ini kutamatkan saja sampai disini, terlalu panjang bisa membosankan. Tapi yang jelas setelah Tegar kembali kepangkuan ku, aku merasa lega, karena aku kini tinggal bersama keluarga Uni Meme Rahmayanti.

Uni Meme nampaknya sangat menyayangi Tegar, pada malam hari Tegar tidur bersama Uni Meme dikamar beliau.

Untuk sementara aku pun kini dilarang bekerja oleh Uni Meme, kerja ku hanya membantu bantu pekerjaan rumah uni Meme yang ringan ringan. Sebab kalau kerja berat akan mempengaruhi produksi ASI jatah si Tegar. Saat ini memang produksi kurang banyak, uni meme membelikan sayur pucuak katuh (jenis sayuran) agar ASI banyak produksinya.

Sementara si Tegar, karena ke Tegar-an-nya, kini merasakan hidup jadi anak orang kaya… Perjalan hidup ini nampak sulit untuk ditebak apalagi diramalkan… Ini buktinya dari anak yang terbuang kini si Tegar tidur berselimut kain selimut hangat bagus dan baru, diatas tempat tidur yang rancak pula.

Pada kesempatan ini aku ucapkan terima kasih yang tak trhingag kepada ;

1.Bapak Kapolres Bukittinggi AKBP Arly Jembar Jumhana.

2.Pak Cha, Pak Satpam, Pak Direktur RSAM Bukittinggi.

3. Uni Uni Perawat Yang telah Merawat Tegar Di RSAM Bukittinggi.

4. Bapak Kasat Reskrim Bukittinggi. Pak Jaksa, Pak/ibu Dinsos Bukittinggi.

Hanya Allah SWT yang akan membalas kebaikan bapak bapak/ibu ibu dan uni uni.

Aamiin YRA

(TAMAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *