.

Umroh Bupati Pessel Jadi Tukang Dorong Troli Jemaah Sepuh

PILARBANGSANEWS. COM. BATANG KAPEH,– Para Facebooker di Pesisir Selatan, dua hari belakangan ramai memberikan like dan komentar komentar pada foto foto yang diunggah oleh Eggy salah seorang juru foto Humas Pemda Pesisir Selatan terkait dengan foto dokumentasi kepulangan Bupati Hendrajoni dan istri dari menunaikan ibadah umroh.

Dari sekian banyak foto yang diunggah ada pemandangan yang cukup menarik dari perjalanan religi orang nomor satu Pesisir Selatan itu, yakni
Foto Hendrajoni dan Lisda Rawdha kelihatan sedang mendorong troli sebagai pengganti kursi roda yang diatasnya duduk jamaah yang sudah sepuh.

Hendrajoni mendorong troli yang diduduki oleh jamaah laki-laki, sedangkan Lisda Rawdha kebagian yang perempuan. Pasangan suami istri itu tampak santai mendorong troli tersebut. Embel-embel sebagai orang nomor satu di Pesisir Selatan tak membuatnya sungkan melakukan hal itu.

Salah seorang jamaah bercerita seputar kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi di Malaysia saat pesawat mau transit di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Katanya, Hendrajoni dan Lisda yang menawari kedua jamaah itu untuk duduk diatas troli dan bupati bersedia mendorong troli tersebut.

Awalnya, jamaah tersebut agak sungkan sebab mereka tahu yang menanwarkan bantuan tersebut bukan orang biasa, tapi adalah bupati Pesisir Selatan dan istrinya.

“Bialah lah pak Ndak Baa doh, duduak sajo Apak diateh, ambo tulak,” kata Hendrajoni dalam bahasa daerah yang artinya; biarlah bapak, tidak apa apa, bapak duduk sajalah diatasnya, biar saya dorong.

“Nde apak bana nan manolong, Sagan deyen mah pak,” jawab sikakek artinya ; aduh… Bapak langsung yang menolong. Segan saya pak.

“Kakek itu kalau jalan memang lambat, takut ketinggalan, maka bapak bupati dan ibu menawari kedua jamaah itu untuk duduk diatas troli,” tutur perempuan muda yang minta dipanggil Ayi.

Dia juga menceritakan perjalanan pulang pergi dari Padang menuju Arab Saudi dan kembali mendarat di BIM pada hari Selasa (13/03). Setiap rombongan singgah di bandara dan chek paspor, Hendrajoni dan Lisda selalu belakangan. Hal itu dilakukan untuk mengawasi setiap jamaah agar tidak sampai ketinggalan atau terpisah dari rombongan.

“Mereka (Hendrajoni dan Lisda) berdua selalu berbagi tugas menjaga dan mengawasi setiap anggota rombongan agar jamaah tidak ada yang ketinggalan atau terpisah dari rombongan,” tukas ibu muda tersebut. (Jef)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *