.

Kemana Bonita Sembunyi? Peluru Tajam Alternatif Terakhir Lumpuhkan Harimau Itu

Bonita menampakkan diri (foto repro TV One)

PILARBANGSANEWS. COM. INDRAGIRI HILIR,–Entah kemana Harimau Sumatera bernama Bonita yang telah menerkam 2 warga di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, Provinsi Riau itu ngumpet (bersembunyi). Seharian pada Minggu kemarin (25/3) tim penyelamat/evakuasi melakukan penyisiran dikawasan kebun kelapa sawit milik PT.THIP, akan tetapi tidak menemukan siraja hutan itu.

Kapolres INHIL AKBP Christian Rony SIK MH lewat Kapolsek Pelangiran AKP M Raffi SH, mengatakan bahwa tim Minggu kameren (25/3) memulai kegiatannya sekitar pukul 9:00 WIB sampai pencarian dihentikan pukul 20:00 WIB, Bonita tidak ditemukan.

Untuk melakukan evakuasi, tim beranggotakan , BBKSDA Riau, Polres Inhil/Polsek Pelangira, Kodim 0314 Inhil/Koramil 06 Kateman, Yayasan Arsari Djojohadikusumo (Organisasi Peduli Lingkungan), BPBD Kab.Inhil, Arara Abadi serta juga ikut dalam tim pihak PT.THIP.

Kemaren Tim, melakukan pencarian Jejak, Kotoran dan Bulu dengan menyisir beberapa titik yang diperkirakan akan dilewati Bonita, untuk ditembak dengan pembiusan.

Kemudian tim juga melakukan
pengecekan Box Trap dan pengecekan Camera Trap.

Tapi sayangnya Kapolsek belum menjelaskan apakah ditemukan jejak, kotoran atau bulu Bonita? Atau saat pengecekan Camera Trap dan Box Trap, Kapolsek belum menjelaskan hasilnya.

Tim ini telah berada disana sejak Bonita menerkam tewas Jumaidah, sebulan kemudian menyusul Yusri Effendi salah seorang tukang bangunan sarang burung walet, tewas diterkam, namun Bonita belum berhasil dievakuasi, peluru bius yang ditembakkan kepada Datuk Muda ini sepertinya tak mempan melumpuhkan Bonita.

Satu kali pernah tim berhasil menembak Bonita dengan peluru Bius, Bonita tersungkur, beberapa saat kemudian berdiri dan menghilang di kegelapan malam.

Menurut sumber Pilarbangsanews.com, sebenarnya tidak sekali itu saja, tim menembakkan peluru bius ke tubuh Bonita, setidaknya sudah ada 3 kali, namun setiap kali peluru bius sempat menancap di tubuh Bonita dan binatang buas itu tersungkur, namun beberapa saat kemudian Harimau ini bangun lagi dan menghilang.

PELURU TAJAM

Kondisi yang berlarut-larut ini, membuat warga setempat mulai resah. Warga mengusulkan agar binatang langka yang dilindungi ditembak saja dengan peluru tajam.

“Kalau harimau itu tidak berhasil ditangkap dan dievakuasi dikhawatirkan akan jatuh korban lagi. Justru itu sebaiknya ditembak saja. Masa lebih penting nyawa seekor harimau dibanding nyawa manusia,” ujar salah seorang warga saat warga memgadakan pertemuan dengan BBKSDA.

Tapi akhirnya warga dengan BBKSDA membuat kesepakatan bahwa untuk mengevakuasi Bonita diupayakan secara maksimal penggunaan bius serta dibarengi bantuan cara cara tradisional.

“Upaya penembakan dengan peluru tajam alternatif yang paling akhir jika segala cara dilakukan tak juga berhasil,” ucap sumber Pilarbangsanews.com di Pelangiran. (YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *