.

Kapolres Arosuka AKBP Ferry Irawan SIK M.Hum Bersama Ibu Bhayangkarinya Kunjungi Korban Gempa

SOLOK PILARBANGSANEWS. COM– Meski belum cukup setahun bertugas di Ranah Minang, mantan personil Polda Jawa Timur ini, pandai mengaplikasikan Pituah Minang (pesan moral adat Minang). “Urang manangih awak ikuik Sabak,” artinya orang dilanda kemalangan atau musibah, kalaupun kita tak ikut menangis setidaknya dapat memperlihatkan muka yang sedih dan empati apa yang dirasakan orang lain.

Dalan rangka itulah sebagai Kapolres Solok Arosuka, AKBP Ferry Irawan mengunjungi korban kebakaran akibat gempa di Masjid Usang, Jorong Bungo Tanjung, Nagari Saok Laweh, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Minggu (22/7).

Kapolres bersama Bhayangkari dan personel Polres Solok Arosuka datang untuk memberi penguatan dan sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran, Nurleli (52). Kedatangan Kapolres dan rombongan membuat korban dan masyarakat sekitar terharu.

“Di samping menyerahkan bantuan dari Polres Solok Arosuka, kedatangan kami terutama adalah untuk memberikan penguatan mental dan keimanan kepada para korban. Sehingga, mereka bisa ikhlas dan tabah menghadapi cobaan dan musibah ini. Mari kita mengambil hikmah dari bencana untuk meningkatkan keimanan dan ibadah kita kepada Allah,” ujarnya.

“Yakinlah musibah ini diberikan kepada orang yang mampu menanggungnya, Allah menguji hamba Nya sesuai sesuai dengan kemampuan umatNya,”

Sebelumnya, Dinas Sosial Kabupaten Solok telah menyerahkan bantuan kebutuhan harian. Yakni selimut, tikar plastik, matras, perlengkapan shalat, satu set kompor gas dan 1 kardus food warehouse (perlengkapan makan). Serta 2 set seragam sekolah wanita SD kepada anak korban.

Akibat gempa 5,5 skala richter (SR) yang berpusat di tenggara Kota Padang, Sumbar, dan dirasakan cukup kuat di Kabupaten Solok, juga mengakibatkan kerusakan cukup parah ni Nagari Saok Laweh, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Dua rumah milik Nurleli (52) dan Anton Suwiryo (28) warga Masjid Usang, Jorong Bungo Tanjung, Nagari Saok Laweh, terbakar!

Ketua Badan Musyawarah Nagari (BMN) Nagari Saok Laweh, Effiyardi menyatakan kebakaran tersebut diduga karena korsleting listrik akibat gempa yang mengguncang rumah tersebut. Akibat kebakaran itu, Effiyardi menyatakan Nurleli yang memiliki 5 anggota keluarga terpaksa menumpang di rumah saudaranya. Sementara Anton Suwiryo yang memiliki 4 anggota keluarga, sudah membuat rumah baru di dekat lokasi kebakaran.

“Diduga rumah Nurleli terbakar karena korsleting listrik akibat gempa siang tadi. Api dengan cepat menghanguskan rumah kayu tersebut. Berkat kerja keras dan kesigapan tim pemadam dibantu masyarakat sekitar, musibah tidak menyebar ke rumah lainnya,” ujar Effiyardi.

Musibah kebakaran tersebut, memantik kepedulian warga, baik di Nagari Saok Laweh, maupun warga Saok Laweh di perantau se-Indonesia, yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Saok Laweh (Iksal). Mereka sepakat untuk memberikan bantuan meringankan duka para korban dan anggota keluarganya.

Sebelumnya, akibat gempa tersebut, Bustami (63), warga Rawang Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok meregang nyawa usai tertimpa reruntuhan dinding rumahnya.

Walinagari Batang Barus, Syamsul Azwar menyatakan Bustami yang akrab disapa Buyung Jenggo, tertimpa reruntuhan rumahnya, saat sedang beristirahat siang usai membersihkan hasil panen bawang di rumahnya, bersama anak dan isteri. Saat itu, menurut Syamsul, secara tiba-tiba gempa datang, dan reruntuhan dinding kamar rumah permanen, rusak dan menimpa korban.

“Innalillahi wainnailaihirajiuun. Semoga korban husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan tabah menerima cobaan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 5 SR terjadi pada Sabtu (21/7) pukul 14.58 WIB terjadi di tenggara Kota Padang, dengan kedalaman 10 kilometer. Tepatnya di 0.97 lintang selatan dan 100.70 bujur timur. Episentrum (pusat) gempa berada di 9 kilometer tenggara Kota Padang, 19 kilometer tenggara Kabupaten Solok, 33 kilometer barat daya Kota Solok, 37 kilometer tenggara Pariaman dan 892 barat laut Jakarta. Gempa dinyatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tidak berpotensi tsunami. (rijal islamy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *