Dharmasraya

Tradisi Balemang “Tigo Oso” di Aur Cino Kabupaten Tebo.

Dharmasraya, Pilarbangsanews.com – Jika orang Minangkabau ditanya makanan apakah ini, pastinya dengan jawaban adalah lamang. Ia, makanan yang lezat manis legit terbuat dari bahan baku ketan, serta santan kelapa dan lain sebagainya.

Dipasaran, jika tidak musim kadang sulit dijumpai penjual lamang ini, mungkin diantara sekian banyak sudut pasar, hanya penjual ditemukan satu atau dua lapak makanan tradisional yang menyajikan, itupun dilakoni oleh penjual nenek-nenek usia lanjut.

Masuk kepada cerita lamang dikenal orang Minangkabau, sedangkan masyarakat Kampung Keramat Desa Aur Cino, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi menyebutnya dengan lemang. Pada bulan November ini di desa Aur Cino mempunyai kebiasaan atau tradisi yang sudah lama dilakoni oleh nenek moyang mereka, yaitu membuat lemang.

Dengan semangat kerja bersama, mulai dari menebang pohon bambu muda diseberang sungai Curup, hingga memeras santan kelapa dilakukan secara bersama-sama, terang H.Usman (55) Warga desa Aur Cino ini. Selanjutnya, masuklah proses masak lemang di api unggun menjadi bara yang telah disiapkan, sembari menunggu lemang didalam tabung mulai matang dalam waktu lebih lima jam. Apalagi jumlah tabung lebih banyak hingga ratusan, tentu waktu masak lebih lama, disela itu juga puluhan induk-induk/emak-emak serta bapak-bapak warga Aur Cino saling bercengkrama.

Sisi lain pembuatan ratusan lemang ini, diceritakan wanita paruh baya warga desa Aur Cino Hj. Mek Kusut, tradisi Balemang ini ditegaskannya sudah dilakukan tetua sebelumnya, jadi sudah dilakoni semenjak ratusan tahun dahulu di Desa yang bersebelahan dengan alam Minangkabau ini, dirinya berharap agar tradisi Balemang tidak punah berakhir di Era Milenial.

“Membuat lemang/lamang, biasa dilakukan dihari-hari besar, kemudian jika disuatu keluarga mendapat kemalangan dihari ke seratus harinya keluarga besar tersebut untuk menjalin kembali kekeluargaan yang hakiki”. tuturnya.

Dipenutupan penjelasan beliau ada tiga rasa lemang yang dibuat secara bersamaan, yaitu lemang ubi, lemang pisang, serta lemang yang sediakalanya ditemukan yaitu lemang pulut/ketan. Lidah siapa yang tidak menjulur setelah mencicipi lezatnya lemang Tigo Oso Khas Aur Cino ini, setelah diamati banyak manfaatnya jika tetap melestarikan tradisi juga penulis mengajak serta mensyukuri dalam setiap langkah yang diperbuat manusia.(rjl/adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *