Riau

Pemberian Gelar Adat Riau Ke Jokowi Telah Melewati Musyawarah Dan Mufakat

Pekanbaru, Pilarbangsanews.com,– Rencana pemberian gelar adat Melayu Riau kepada Presiden Jokowi oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) tidak hanya mendapat penolakan dari tokoh Riau. Belakangan muncul penolakan dari mereka yang menamakan diri sebagai Pemuda Penggiat Budaya Riau.

Ungkapan penolakan mereka sampaikan lewat spanduk yang bertuliskan ” Kami Mengutuk Lembaga Adat Melayu Riau Menjual Marwah Adat Ke Penguasa”.

Menanggapi hal ini Ketua LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar, tampaknya adem ayem dan tak terpengaruh dengan protes terhadap lembaga yang dipimpinnya.

“Saye tak kenal siape mereka yang menamakan dirinya Pemuda Penggiat Budaya itu, apakah die orang berasal dari Riau, saya tak kenal,” kata Datuk Seri Syahril dalam logat bahasa Melayu saat menjawab pertanyaan Pilarbangsanews.com lewat WhatsApp, Rabu pagi (5/12).

Kalau mereka itu masyarakat adat melayu Riau, kata Datuk Seri Syahril, kite akan berikan pemahaman, kerena kite ini lembaga adat sudah ada pertimbangan dan mekanisme yang kite jalankan sesuai dengan alur dan patutnya.

Datuk Seri Syahril Abubakar tak mau bila ada yang menyatakan pemberian gelar Adat Melayu Riau kepada Presiden tanpa alasan dan argumentasi yang jelas.

“Mane lak kita mengade ngade, semua sesuai dengan prosedur yang diambil dengan musyawarah dan mufakat,” kata Syahril.

Foto: Ketua LAMR Datuk Seri Syahril Abu bakar (kiri) saat berbincang ringan dengan Redaktur pelaksana Pilarbangsanews.com Yuharzi Yunus (kanan) di Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Baca juga;

Pemberian Gelar Adat Melayu Riau Untuk Presiden Jokowi

Ketua Lembaga Adat Melayu Riau, mengajak warga Riau agar dapat melihat sebuah persoalan dengan hati yang jernih, jangan shuuzon. “Mari kite lapangjan pikiran, jernihkan hati agar kite
tetap berade dalam payung Panji kebesaran adat Tanah Melayu Riau,” ajak. (YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *