Bukittinggi

HMI Bukittinggi Unjuk Rasa Atas Kekejaman Pemerintah China Terhadap Etnis Uyghur

.

BUKITTINGGI, PILARBANGSANEWS.COM,— Mahasiswa beberapa perguruan tinggi yang tergabung dalam HMI Cabang Bukittinggi, Rabu (19/12) mengadakan unjuk rasa, mendesak pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas agar pemerintahan RRC menghentikan pelanggaran HAM berat terhadap etnis Uyghur di Xinjiang Tiongkok serta membuka akses bantuan internal ke wilayah Xinjiang.

Selain itu HMI juga mendesak PBB menjatuhkan sanksi terhadap pemerintah China atas pelanggaran HAM itu.
Serta menyerukan negara islam untuk bertindak menyelamatkan muslim Uyghur

“Tuntutan kami ini bukan tentang muslim saja namun menyangkut penindasan terhadap hak hak azasi manusia,” kata ketua HMI Cabang Kota Bukittinggi M. JAMIL. E dalam orasinya.

Unjuk rasa ini diawali dari Lapangan Kantin dengan melaksanakan Sholat Dzuhur berjemaah di Masjid Kodim 0304/agam.

Usai sholat berjemaah pukul 13.09 WIB aksi Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) cabang Kota Bukittinggi bergerak melakukan longmarch menuju gedung DPRD Bukittinggi.

Satu unit mobil pickup warna putih mengawali longmarch itu, digunakan untuk membawa bendera merah putih dan atribut HMI. Para mahasiswa HMI cabang Bukittinggi berorasi seraya teman temannya yang lain meneriakkan yel-yel HMI bersama Muslim Uyghur.
Hidup keadilan lawan penindasan.

Mahasiswa yang berjalan membawa spanduk dan poster bertuliskan; Muslim dunia bersatulah, Stop penindasan, Stop suppression of muslim Uyghur, Pemerintahan Cina pelanggar HAM, Kami bersama Uyghur. Hentikan kekerasan dan ketidakadilan HAM terhadap umat muslim Uyghur di Xianjiang Cina
# Uyghur Menjerit.
Chinese government must stop attrocities on muslim.

Sampai di gedung DPRD Bukittinggi, para pengunjuk rasa diterima oleh Wakil Ketua DPRD Bukittinggi H Trismon SH dan ASRIL, SE ( Ketua Komisi II DPRD Kota Bukittinggi ).

H Trismon pada kesempatan itu menyatakan kegembiraannya atas aksi, ini menandakan mahasiswa Bukittinggi peduli terhadap tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Uyghur.

“Sayangnya hanya kami berdua yang menerima.a adik adik, sementara yang lain tidak hadir karena aksi ini baru tadi pagi diterima dari Kapolres Bukittinggi,” katanya.

Namun Trismon berjanji akan menyalurkan aspirasi itu ke tingkat yang lebih atas.

Usai penyerahan dokumentasi tuntutan HMI kepada wakil ketua DPRD Bukittinggi, peserta aksi kembali ke lapangan kantin untuk membubarkan diri.

Kapolres Bukittinggi, AKBP Arly Jembar Jumhana kepada Pilarbangsanews.com, mengatakan puas atas kerja anggotanya dilapangan dapat menjaga adik adik mahasiswa melaksanakan aksi berlangsung aman dan mahasiswa mendapat pengamanan dari anggota Polres Bukittinggi. (STJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *