.

Ini Black Campange ?

BATANG KAPEH, PILARBANGSANEWS.COM ,– Coba kita lihat 2 foto diatas, foto paling atas terlihat pada kaca reben belakang mobil mini bus kijang Avanza dan mobil didepannya kijang Inova ada poster capres no urut 2 Prabowo-Sandi. Sedang foto yang satu lagi dibawahnya tidak pakai poster.

Foto yang pakai poster itu telah diunggah oleh salah seorang Facebooker dilaman akun Facebooknya, dengan tulisan Coption, kalimatnya begini;

“Lihat tuh mobil pendukung/tim ses Prabowo-Sandi takut melintas di jalan tol milih jalan ke sawah.”

Foto itu banyak mendapat like, serta komentar miring dari Facebooker lainnya. Dan ada juga yang membela. Tapi saya tidak ikut memberikan like apalagi komentar, karena saya termasuk pemilih yang logis, dan tak ingin orang lain tahu siapa yang saya pilih, bagi saya kedua pasangan calon sama sama hebat, tapi tentu ada salah satu diantaranya yang paling hebat (menurut saya) yang akan saya tusuk gambarnya dalam pilpres mendatang.

Selian itu saya curiga melihat foto tersebut, jangan jangan hasil karya editan tangan tangan jahil.

Tak lama kemudian, seorang teman yang lain memposting Vidio berdurasi kurang dari 17 detik , memperlihatkan 2 mobil jenis kendaraan yang sama dengan foto yang diunggah tadinya.

Ini Vidionya:

Sang pengunggah Vidio selain mengunggah video tersebut dia juga menyertakan foto yang sudah diedit dengan Poster pasangan capres nomor urut 2.

Dengan adanya unggahan Vidio itu, terjawab sudah keraguan saya, ternyata memang benar bahwa foto dengan poster pasangan nomor urut 2 benar benar hasil karya editan yang cukup rapi dan pintar.

Saya sebut rapi dan pintar, kalau saya diberi tugas untuk membuat foto hoax itu saya tidak akan pandai, karena belum pernah belajar bagaimana cara mengedit sebuah foto.

Lantas…, Yang menjadi pertanyaan saya bukan siapa yang mengedit, tapi yang menjadi pemikiran saya adalah betapa teganya orang yang mengedit foto itu.

Tentu dia berharap agar orang yang melihat foto dan membaca coption foto itu, bertambah sinis pada pasangan capres nomor urut 2. Inilah mungkin yang disebutkan oleh para politikus dengan black campange itu.

Lantas siapa yang telah melakukan black campange, apakah rival dari pasangan nomor urut 2?

Kalau paslon presiden tentu tidak mungkinlah. Kalau tidak apakah tim sesnya yang bekerja? Tim juga saya rasa juga tidak mungkin.

Kalau Relawan? Ya saya tidak tahu itu….saya tidak bisa menuduh dan mengatakan sesuatu yang tak pernah saya lihat dengan mata kepala saya atau keterangan orang yang layak dipercaya. Menuduh orang tanpa bukti itu sama dengan pencemaran nama baik. Bisa dilaporkan ke polisi dan dikenai sanksi pidana.

Saya berkeyakinan tidak mungkin foto editan tersebut dibuat atas perintah daripada pasangan capres nomor urut 1, Jokowi-makruf. Tapi itu dibuat oleh orang orang yang tak bertanggung jawab dan mungkin sekedar memenuhi libido politiknya dengan mengakali bagaimana agar Paslon Presiden nomor urut 2 bertambah daftar keburukannya.

Foto dengan motif sama, menjelekan Jokowi baik sebagai presiden maupun sebagai capres juga sering diunggah oleh para nitizen, akibat perbuatan seperti itu, ada yang diproses secara hukum oleh pihak berwajib dan aksi mereka menuai sanksi dengan diinapkan di Lembaga pemasyarakatan.

Namun perbuatan yang merugikan diri sendiri itu tak pernah reda didunia Maya. Macam macam saja bentuknya black campange yang terjadi di tahun politik pemilihan presiden ini.

Terkahir yang bikin geger adalah beredarnya tabloid Indonesia Barokah.

Saya yakin bahwa Tabloid Indonesia Barokah itu dibuat oleh orang orang yang bergelut di dunia pers dan jurnalistik. Meskipun saya belum pernah membaca tabloid tersebut, tapi dilihat dari tampilannya, Tabloid itu layaknya tabloid yang dibuat oleh orang orang yang bergerak didunia pers.

Begitu juga isinya (mungkin) tak beda dengan hasil karya jurnalistik seorang wartawan profesional. Cuma saja dalam penulisan beritanya sang wartawan tidak konfirmasi atau menulis berita secara berimbang. Oleh sebab itu, dewan pers nanti akan mengeluarkan fatwa bahwa Tabloid Indonesia Barokah adalah tabloid Abal Abal…..

Terkait Tabloid Indonesia Barokah ini saya pun tidak berani berkomentar banyak. Biarlah polisi yang mengungkapkan siapa pelaku pembuat tabloid tersebut.

Bagi polisi itu mah mudah, gak susah. Kita tunggu polisi memburu pelakunya… bagi institusi polri ini sebuah kesempatan baik untuk menunjukkan bahwa polri benar benar dijamin netralitasnya serta promoter seperti slogannya kapolri Jendral Tito Karnavian. (YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *