Kisah Perjalanan Sukses ” Tuak Abu ” Pemilik Objek Wisata Telabang Sakti
Sijunjung, Pilarbangsanews.com – Meski tak ingin diekspos, kami terus berbincang- bincang dengan Tuak Abu (66) nama panggilnya dan Syahbudin Dt. Sinaro nama aslinya, pemilik Objek Wisata Telabang Sakti di Sungai Tambang, Kabupaten Sijunjung.
Saat itu Tuak Abu kami temui, Sabtu (16/3) di Objek Wisata Telabang Sakti miliknya, sambil menikmati akhir pekan, Tuak Abu menerima kami dengan lapang dada.
Penasaran atas keberhasilannya didunia usaha yang digelutinya, kami pun mengajaknya bercerita tentang perjalanan hidup yang dilalui Syahbudin Dt. Sinaro.
Syahbudin Dt. Sinaro yang akrab disapa dengan nama Tuak Abu Lahir tahun 1953, pahit manisnya pengalaman hidup meraih sukses banyak dilaluinya.
” Usia 13 tahun saya sudah merantau tinggalkan kampung halaman Sungai Tambang merantau ke Kota Pekan Baru, Riau dengan berjalan kaki, makan pun mintah mintah di jalan” ucapnya mengawali cerita pengalaman hidup beliau.
” Ke Jakarta tahun 1975, Palembang tahun 1988, saya juga pergi merantau, walau cuma 2 tahun saya pulang lagi ke kampung, “ulas Tuak Abu.
Ketika ditanya apa pengalaman hidup yang tak terlupakan, Tuak Abu menceritakan pahitnya hidup, perut lapar, saudara tak punya, hidup jauh dirantau, itulah kisah hidup yang tak terlupakan oleh Tuak Abu.
Tahun 1989 Tuak Abu mulai menetap di kampung, memulai langkah hidupnya menjadi seorang petani dengan menanam pinang dilahan yang dibelinya.
Seiring putaran waktu, tahap demi tahap Syahbudin merambah usaha lain ke Industri Pengolahan kayu hingga membuat stopel.
Naluri bisnisnya terus tumbuh, lahan bekas IPKnya yang luas dan punya potensi sumber daya alam mulai diliriknya, sesuai dengan kemampuan alami dirinya.
Meski tak memiliki kemampuan manajemen propesional, Tuak Abu tetap jalankan rencana apa yang sesuai dengan modal yang dimilikinya.
” Sungai yang ada dilokasi saya ini, mulai saya garap secara perlahan lahan, ada 10 sak semen saya kerjakan, sedikit demi sedikit, sesuai adanya modal yang saya miliki, sampai sekarang masih saya lakukan,” imbuhnya.
” Tahap demi tahap gagasan membuat objek wisata itu terus saya lakukan dan ide namanya Telabang Sakti itu murni dari pikiran saya, Telabang itu artinya perisai, Perisai Sakti tempat bertahannya hidup saya” ucapnya menyingkap sejarah Objek Wisata Telabang Sakti miliknya.
Tak sebatas dunia usaha saja yang digelutinya, Sebagai seorang Datuk dalam kaumnya Tuak Abu, juga ninik mamak yang dihargai oleh cucu kemenakanya.
Bahkan di tengah masyarakat Nagari Parit Rantang, Syahbudin Dt.Sinaro juga menjadi panutan, dua kali dirinya diberi amanah oleh masyarakat menjadi Wali Nagari di Nagari Parit Rantang, Sungai Tambang Kecamatan kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
Meski usianya mulai menjelang senja, semangatnya masih tinggi, saat ini Tuak Abu sudah menjalin kerjasama dengan pihak investor membangun 2 buah pabrik di lahan milik pribadi Tuak Abu.
2 Pabrik tengah berjalan pembangunannya, Pabrik Dolomit dan Pabrik Kanebo yang sudah mulai dikerjakan dan akan menyusul 2 pabrik lagi yang akan direncanakan.
Keuletan dan ketekunan dalam bisnis tak hanya untuk dirinya semata, 15 orang pekerja di Objek Wisata Telabang Sakti, 30 orang di pabrik Dolomit dan 70 orang di Pabrik Kanebo turut merasahkan hasil jeri payah perjuangannya.
Meski tak ingin diberitakan, tapi bagi penulis patut juga kita kupas kisah sukses Syabuddin Dt.Sinaro atau yang akrab dipanggil Tuak Abu ini, sebagai bahan pelajaran bagi generasi muda lainnya untuk mencapai sukses. (rjl)