Artikel

CAPTAIN MARVEL DAN POLITIK DI INDONESIA ( Oleh: Theo Cosner SH)

Film Captain Marvel tayang di bioskop bersamaan dengan masa kampanye pemilihan umum (pemilu) serentak tahun 2019 di Indonesia. Paling tidak dari sisi positif, captain marvel menjadi salah satu pelarian masyarakat dari hiruk pikuk dan carut marutnya berita politik nasional yang setiap hari diwarnai dengan berita berkonten saling menyerang antara kubu yang memiliki kepentingan dalam pemilu nanti.

Hollywood selalu punya cara menarik dan menghisap animo masyarakat untuk terus mengikuti tontonan berkelas. Buktinya film captain marvel yang sejak diumumkan akan dibuat sampai tampilan singkatnya di media sosial, telah memperlihatkan bahwa seluruh penggemar film sudah menunggu.

Antrian panjangpun terjadi ketika pemutaran perdananya.

Layaknya film laga yang lainnya, captain marvel juga menghadirkan sosok antagonis dan protagonis di dalamnya. Dengan gaya kilas balik dalam bentuk potongan adegan-adegan, film ini mengisahkan perjuangan Carol Danvers untuk menemukan kembali ingatannya dan mengambil keputusan penting. Penggalan ingatan Carol itu adalah puzzle yang bila disatukan merupakan kunci dia mengenal dirinya sekaligus potensi yang dia miliki serta membawa dirinya kepada sebuah keputusan dalam hidup. Carol selama ini menerima informasi-informasi dari orang-orang yang berada di sekelilingnya secara sepihak dan jauh dari kebenaran. Akibatnya, dalam waktu tertentu Carol telah melakukan hal keliru dalam hidupnya.

Sejajar dengan lakon politik nasional sekarang ini. Banyak kejadian dan peristiwa yang dipolitisir sedemikian rupa sehingga menghadirkan berita kebohongan alias hoax. Tindakan seperti ini tidak main-main karena dilakukan sangat massif dengan cara mendatangi orang-orang secara langsung dan “mengarang” gagasan serta visi besar dari orang tertentu yang dalam ranah politik dianggap sebagai lawan.

Seolah perang besar yang sama dalam adegan captain marvel, hoax yang tercipta dalam masyarakat juga, bila terus-menerus dibiarkan, akan berdampak negatif, yang tidak hanya perang ide dan argumentasi melainkan konflik secara fisik yang bisa dikategorikan sebagai perang antar sesama warga negara Indonesia.

Akibatnya akan sangat merugikan perjalanan bangsa ini ke depan. Karena dalam perang apapun, menang atau kalah selalu ada korban dan merugi.

Karena itulah penting menjaga kewarasan serta melawan lupa atas segala hal yang telah terjadi serta dirasakan sebelumnya. Yang tidak bisa kita lupa seperti adegan film Captain Marvel adalah, kita merupakan keluarga besar Indonesia. Seperti keluarga dalam rumah kita yang terdiri dari orang tua, kakak-adik dan saudara yang lainnya, adalah individu-individu yang berbeda dan kadang berseberangan dalam pilihan tertentu, namun berpengertian dan berkelakuan yang sama, yakni menjaga persatuan keluarga. Karena itulah hakekat dari sebuah keluarga.

Menjaga kewarasan dan melawan lupa merupakan pilihan hidup yang mesti kita ambil seperti Carol Danvers, sehingga kita berdiri pada sebuah keputusan bahwa Indonesia dengan semua keragamannya yang merupakan potensi kita, mesti terus ada walau pilihan politik kita berbeda.

Mari memilih untuk Indonesia Maju!!

Catatan; isi artikel ini tanggung jawab penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *