Jambi

Mayat di Kebun Teh Kayu Aro Itu Afrizal Warga Desa Koto Kapeh Siulak Sei Penuh

Sungai Penuh, Pilarbangsanews.com,– Polisi di Kabupaten Kerinci Sungai Penuh, Jambi, telah berhasil mengidentifikasi sosok mayat yang ditemukan di Desa Mentok Kecamatan Kayu Aro Barat. Korban bernama Afrizal berumur 42 tahun pekerja petani dan betalamat di Desa Koto Kapeh Kecamatan Siulak.

Kapolres Kerinci AKBP Dwi Mulyanto SIK, MH ketika dihubungi lewat aplikasi WhatsApp membenarkan bahwa pihaknya telah dapat mengenal identitas pelaku.

“Untuk lebih rincinya keterangan terkait penemuan mayat itu , hubungi kasat Reskrim saya,” tulis Kapolres seraya mengirimkan nomor Handphone Kasat Reskirim Polres Kerinci Iptu Toni Hidayat, SE.

.

.

Kasat Reskrim Polres Kerinci

Menurut Kasat reskrim berita penemuan mayat itu sempat viral dijejaring sosial, sehingga membuat warga berbondong-bondong datang ke TKP.

Dari sinilah kelurga mendapat tahu, dan mencoba melihat korban setelah polisi membawa korban kerumah sakit

Seperti yang diberitakan media ini, kabar penemuan sesosok mayat itu, pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Angraini Mely. Diakun Facebooknya Mely mengunggah beberapa foto sikorban.

Baca juga berita Terkait;

Mayat Siapa Ditemukan Di Kayu Aro Kerinci?

Namun saat ditemukan oleh warga, identitas korban belum dapat diketahui karena memang didalam saku korbam tidak ada KTP atau petunjuk lainnya yang menyatakan siapa korban sesungguhnya.

Menurut Kasat Reskirim, korban ditemukan lebih kurang 25 KM jarak desa dia ditemukan dengan alamat rumahnya di Desa Koto Kapeh Kecamatan Siulak.

Belum diketahui apakah korban meninggal akibat penganiayaan, namun berdasarkan hasil Visum et Reportum, ditubuh korban ditemukan luka lebam dan luka gores di kening, selain itu ditemukan juga luka gores di bagian kaki sebelah kanan , luka jari di telunjuk kiri dan jempol kiri.

Lebih lanjut Kasat Iptu Toni Hidayat menyebutkan, barang bukti yang di amankan pada saat korban di RSU H.A THALIB KERINCI berupa 1 jacket warna abu abu, celaan jeans panjang, ikat pinggang warna hitam dan sepatu warna coklat muda dan satu buah kalung steinsles.

Dikantung jacket bagian dalam sebelah kiri di temukan kantung plastik bekas tuak dengn kondisi pecah, cas hp, rokok gudang prambanan.

Dari mulut korban ada bau aroma tuak , diduga korban sebelum meninggal menegak tuak.

“Siapa orang yang terakhir bersama korban,” tanya redaktur pelaksana media ini.

“Ini dalam pengembangan, kami belum mendapat informasi terkait keberadaan korban sebelum ditemukan jadi mayat,” kata Iptu Toni Hidayat lewat telp selulernya.

Tak Usah Diatopsi

Pihak keluarga yang mendapat kabar saudara mereka ditemukan telah jadi mayat langsung ke rumah sakit.

Kepada polisi pihak keluarga minta agar saudara mereka tidak diatopsi. “Kita terpaksa mengabulkan karena itu haknya pihak keluraga yang harus dihormati,”

Namun pihak keluarga harus membikin surat pernyataan tidak usah diatopsi agar dikemudian hari nanti penyidik tidak disalahkan dalam menangani kasus ini. (YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *