Erman Tolantang

POLITISI Dua Kubu Calon Kepdes Itu, Debatnya Mirip Emak-emak Berkelahi

HIKAYAT
DODON TEA dan UMAR GALIE
Oleh Ermanto Tolantang (Komunitas Sansai Film, Padang, Indonesia)

Episode 1 s.d 8 klik disini;

CALON KEPALA DESA, INGIN DIPUJI. DODON Tea IMAM SHOLAT [ Oleh; Prof Dr Ermanto S.Pd M.Hum]

Episode (9)

Mirip Debat Emak Emak

Di Desa DODON Tea dan UMAR Galie tinggal, ada statisun televisi juga, namanya TVUwo, mirip TVone itu. Sama sama punya program talk show memhabas persolan yang sedang hangat terjadi.

Malam nanti akan tayang acara yang mirip di ILC. Dodon Tea dan Umar Galie berencana akan ikut menonton di Lepau Emak Iyai

“Umar Galie nanti malam kita harus menonton debat TVUwo di lepau Emak nih. Emak yakin bahwa debat malam ini pasti makin panas karena membahas calon Kepala Desa kita. Untuk itu, sengaja televisi baru Emak beli untuk lepau,” ajak Emak Iyai pagi ini.

Berita Yang Mirip;

Rocky Gerung Banyak Yang Usulkan Hadir Malam Nanti di ILC TVOne

Mendengar ajakan Emak yang terkhusus untuk Umar Galie tersebut, turun naiklah dada Dodon Tea. Urat lehernya menegang. Tegaklah kedua daun telinga dan memerah sebagai pertanda amarah. Tersinggung benar ulu hati Dodon Tea atas ajakan Emak itu.

“Emak. Sudah berlemakkah mata Emak. Dodon yang sudah hadir sejak tadi, tidakkah Emak ajak untuk menonton debat malam nanti? Walau aku berbeda pilihan politik dengan Emak, tapi Emak tetaplah Emak di dalam hati Dodon ini,” ujar Dodon Tea.

“Hap maafkanlah Emak, Dodon Tea. Ada Dodon rupanya. Seumur Emak ini pastilah bersifat lupa,” tangkis Emak Iyai.

“Emak, nanti Dodon pertinggi antene televisi Emak ya. Biar Dodon dan Umar Galie yang memperbaikinya agar kita lebih jelas menonton debat politik kampung nanti malam,” bujuk Dodon Tea.

“Terima kasih bantuan Dodon dan Umar karena kita yang akan menonton bersama. Bagi Emak, debat para politikus kedua pendukung calon kepala kampung itu pasti makin panas. Kadang-kadang Emak heran ketika para politikus berdebat sudah tidak sopan, banyak yang ‘kareh angok’, bersitegang urat leher. Saling menjelekkan. Padahal debat ini ditonton rakyat dari segala penjuru. Perseteruannya melebihi ‘cakak’ Emak-emak di kampung kita,” jelas Emak Iyai yang sudah seperti pengamat politik pula.

“Ehe ehe. Itu terkecok oleh politikus Emak namanya. Menurut Dodon, para politikus itu tidak seperti yang Emak bayangkan itu. Janganlah politikus itu Emak bayangkan seperti cara berpolitik Umar Galie ini Emak,” ujar Dodon Tea sembari menyindir Umar Galie.

“Dodon Tea, kau mencari lawan denganku ya. Kau menyindir aku?” tanya Umar Galie dengan otot leher mulai menegang.

“Bukan begitu maksudku Umar. Kau sudah salah tafsir. Maksudku ingin meluruskan pemikiran Emak yang keliru, bahwa walau politikus bersitegang urat leher waktu debat di televisi, tapi sesudah acara mereka saling berangkulan dan bahkan berfoto bersama. Mereka tetap berkawan sesudah debat. Kalau aku berdebat seperti itu dengan Umar, entahlah apa yang akan terjadi,” ujar Dodon Tea kembali menyindir.

“Maksudmu apa Dodon Tea? Sudah cerdik kau rupanya sekarang. Sudah bisa pula bersilat lidah kau rupanya,” ujar Umar Galie marah.

“Umar, maksudku begini. Kalau kita berdebat seperti di ILC nanti malam itu, Kau pasti tidak akan menyapaku selama tujuh hari tujuh malam bukan? Itu saja maksudku. Tiada yang lain,” tangkis Dodon Tea lagi.

“Sudah-sudah. Hentikan pertengkaran ini. Nanti malam kita menonton debat politikus pendukung kedua calon kepala kampung tersebut,” bujuk Emak Iyai.

Bersambung ke episode (10)

Ini Sambungannya

“Minta Batalkan Uji Baca AlQur’an” (HIKAYAT DODON Tea dan UMAR Galie- Episode 10)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *