.

Penceblosan Telah Usai. Kata Gubenur Sumbar; “Biduak Lalu Kiambang Batawik”

Padang ,- Pencoblosan telah usai, kata Gubenur Sumbar Irwan Prayitno; Biduak lalu kiambang Batawuik.

Apa arti kalimat (pribahasa) Biduak Lalu Kiambang Batawik?

Biduak adalah sampan sampan besar yang digunakan sebagai alat transportasi laut dan dapat digunakan juga untuk mencari ikan di laut lepas.

Kiambang adalah sejenis tumbuhan yang mengapung di permukaan air yg tidak mengalir, berdaun kecil dan bulat, berkembang biak dengan cepat, berfungsi sebagai tempat persembunyian ikan.

Singkatnya pribahasa Biduak Lalu Kiambang Batawik . Berebut kemenangan dalam sebuah kontestasi/pemilu itu kalau diibaratkan orang yg berkelahi atau bertengkar, akhirnya bertaut = berbaik dan berkumpul kembali seperti biasa.

Itulah ungkapan Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno saat ditanya tanggapannya tentang kondisi masyarakat Sumbar pasca Pilpres dan Pileg usai video conference di lobby rumah bagonjong kantor Gubernur Sumbar Kamis siang (18/4).

Ungkapan demikian menyikapi usainya pesta demokrasi yang meninggalkan banyak dinamika di masyarakat.

Prof. Irwan menyatakan, bahwa pemilu sebagai perwujudan demokrasi telah usai. Segala perbedaan tidak perlu lagi dipersoalkan dan saatnya seluruh komponen masyarakat bersatu mendukung siapapun pemenangnya.

“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat sumbar, alim ulama, niniak mamak, cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda parik paga nagari, bahwa pesta demokrasi telah kita laksanakan dan alhamdulillah berjalan lancar. Mari kita pakai pituah biduak lalu kiambang batawuik. Itu sebuah ungkapan bijak falsafah Minangkabau untuk menyikapi proses demokrasi yang baru usai” ungkap Gubernur Irwan.

Lebih lanjut Gubernur menyampaikan “Jangan biarkan perbedaan itu berlanjut usai pemilu, mari kita bergembira bersama menikmati pesta demokrasi yang telah usai kita selenggarakan. Disitulah hebatnya orang Minang yang terbiasa hidup dalam perbedaan, namun tetap bersatu jika perbedaan itu telah sampai kepada sebuah titik keputusan. Orang Minang itu egaliter, demokratis namun selalu menjunjung persatuan dan kesatuan diatas segala-galanya”.

Disisi lain Gubernur Sumbar juga menghimbau, kiranya masyarakat bersabar dengan hasil pemilu. Sebaiknya tunggu informasi resmi dari lembaga resmi, yaitu KPU. “Sekali lagi saya juga kembali menghimbau masyarakat sumbar, sebaiknya bersabar menunggu hasil pemilu dari lembaga resmi, yaitu KPU.

Berita hoax sangat banyak, kalau tidak hati-hati dan jika kita terpengaruh, bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan kita. Mari bersabar dan jangan terpancing dengan berita tak benar” ujar Gubernur.

Biro Humas Setda provinsi Sumbar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *