Gegara Hasil Survei Berbeda, UMAR Galie Dijebloskan ke Penjara
HIKAYAT
DODON TEA dan UMAR GALIE
Oleh Ermanto Tolantang (Komunitas Sansai Film, Padang, Indonesia)
Episode 1 s.d episode 19 bisa diklik disini;
Metodologi Sama, Jumlah Responden Sama, Hasil Survei Kok Beda-beda?
Episode (20)
Gegara Hasil Survei
Pagi ini kehebohan tak dapat dielakkan di lepau Emak Iyai. Para peminum pagi gelisah atas informasi yang beredar bahwa sejak tadi malam Umar Galie telah ditangkap oleh Tim Keamanan Kampung. Untuk menenangkan suasana, Emak Iyai segera memastikan bahwa peristiwa penangkapan Umar Galie itu benar adanya karena bininya yang menyampaikan kepada Emak tadi malam. Semua peminum pagi gelisah akan perkara yang sesunguhnya ditimpakan kepada Umar Galie.
“Umar Ditangkap dan diperkarakan gegara hasil surveinya dua hari lalu yang berbeda dengan hasil survei Dodon Tea dan Udin Kardus,” ujar Emak Iyai menjelaskan perkara Umar Galie. “Apalagi, hasil survei Dodon Tea sama dengan hasil survei Udin Kardus. Oleh karena itu, hasil survei Umar Galie dianggap mengganggu keamanan kampung kita,” jelas Emak Iyai.
Ketika lepau Emak Iyai masih dalam suasana gundah gulana, tiba-tiba Buya Bahar datang dan diharapkan dapat menyejukkan suasana galau dan resah itu. Dalam suasana itu, Dodon Tea dan Udin Kardus memang tidak lagi menampakkan batang hidungnya sejak tadi.
“Buya Bahar bagaimana dengan keadaan Umar Galie? Jadikah Buya mendampingi Umar Galie di kantor keamanan kampung tadi malam?” tanya Emak Iyai. Semua peminum pagi harap-harap cemas untuk mendengarkan penjelasan Buya Bahar.
“Baiklah Emak Iyai dan Bapak-bapak yang berhadir pagi ini di lepau Emak ini. Buya sudah mendampingi Umar Galie tadi malam di kantor tim keamanan kampung. Sesungguhnya Buya juga bingung atas penyalahan yang dituduhkan kepada Umar Galie. Hanya perkara hasil survei Umar Galie kemarin yang berbeda dengan hasil survei Dodon Tea dan Udin Kardus, Umar Galie dipersalahkan karena dianggap mengganggu keamanan dan ketertiban kampung,” jelas Buya Bahar sembari menggaruk-garuk kepala yang penuh uban tersebut.
Emak Iyai mengernyitkan dahinya. “Kalau begitu hanya gara-gara perbedaan hasil survei itu, Umar Galie diperkarakan dan dipersalahkan Buya?” tanya Emak Iyai. Bapak-bapak yang memenuhi lepau Emak Iyai membelalakan mata dan mendongakkan telinganya untuk mengetahui penjelasan Buya Bahar lagi.
“Iya begitulah yang terjadi di kampung kita ini. Apapun tindakan dan perbuatan kita sangat sensitif untuk diperkarakan. Akan tetapi Buya tetap akan membantu Umar Galie untuk menjelaskan perkara itu kepada tim keamanan kampung. Menurut pandangan Buya, survei Umar hanya mengungkapkan kebenaran apa adanya. Jadi, Umar tidak bersalah. Kalau Buya mendengarkan penjelasan Umar Galie kepada tim keamanan kampung tentang cara survei Dodon Tea dan Udin Kardus, Buya cenderung berpandangan bahwa survei Dodon Tea dan Udin Karduslah yang pantas diperkarakan,” jelas Buya Bahar.
“Buya, mohonlah Buya menegakkan kebenaran untuk Umar Galie. Buya sampaikanlah kepada tim keamanan kampung yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah,” pinta seorang Bapak bersungut di antara mereka.
“Benar Buya. Akan menjadi apa kampung kita nanti kalau kebohongan yang diciptakan secara bersama-sama dan berulang-ulang itu mengalahkan kebenaran yang sejatinya ada,” pinta Bapak yang lain. Emak Iyai menggangguk sedih teringat akan Umar Galie.
“Baiklah Emak dan Bapak-bapak semuanya. Pagi ini Buya berjanji akan kembali mendampingi Umar Galie di kantor tim keamanan kampung,” jelas Buya Bahar sembari berangkat meninggalkan lepau Emak Iyai.
Klik disini episode 21;
Kuota Haji Ditambah Raja Arab, Dana Haji Kabarnya Terkuras. Kenapa?