Jumlah Titik Api Sedikit Riau Dibanding Sumsel, Tapi Pencemaran Udara Terparah
Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, – Di Provisi Riau terdata 293 titik panas, lebih kecil dibanding Sumatera Selatan yang terdata 437 titik panas.
Namun Riau merupakan provinsi yang tingkat pencemarannya terparah di pulau Andalas (Sumatra) menerima dampak asap tebal, karena
volume asap yang menyelimuti Riau lebih besar dibandingkan di Provinsi Sumatera Selatan.
Asap yang menyelimuti kota Pekanbaru dan beberapa daerah di Provinsi Riau sudah pada tahap mengkhawatirkan. Gubernur Riau dalam upaya mengurangi resiko dari asap ini terhadap pelajar, guru guru diberikan kewenangan mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolahnya.
Seperti diberitakan media online Suaraaktual.co,
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, selama tahun ini telah mencatat 6.085 orang terserang Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
Kasus ISPA terbanyak terdapat di Kota Dumai, sebanyak 1.357 kasus hingga 9 September 2019,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Diskes Prov Riau, Yohannes.
Dalam catatan Diskes Provinsi Riau, daerah kedua terbanyak korban ISPA adalah Kabupaten Siak, dengan jumlah penderita sebanyak 1.148 jiwa.
“Pekanbaru sebagai ibu kota Riau dijumpai sebanyak 914 jiwa penderita ISPA,” kata Yohanes.
Di Kabupaten Kampar warga kena ISPA sebanyak 964 jiwa. Pelalawan 372 jiwa, Kuansing ada 42 dan Rohil sebanyak 180 jiwa. Disusul Kabupaten Rohul sebanyak 524 jiwa.
Inhu dan Inhil, masing-masing sebanyak 56 dan 344 jiwa yang menjadi korban ISPA. Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 167 jiwa dan Bengkalis ada 17 jiwa yang terserang ISPA.
BERMIGRASI KE SUMBAR
Asap tebal dari Provinsi Riau itu bermigrasi ke wilayah Sumbar, sehingga beberapa kota kabupaten atmosfer di Provinsi tetangga Riau ini mulai diselimuti kabut asap.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Koto Tabing
Sementara itu Kepala Seksi Data Stasiun Meteorologi BIM Padang, Yudhi Nugraha kepada pilarbangsanews.com mengatakan data yang terkait titik api itu bersumber data dari LAPAN.
Untuk kategori pengamatan titik api ada yang tingkat kepercayaan tinggi, sedang, dan rendah dimana data yg diatas merupakan keseluruhan titik api, namun meskipun Sumsel banyak titik api juga lebih banyak memiliki tingkat kepercayaan rendah dibanding dengan Riau.
Selain itu untuk penyebaran titik api juga bergantung dengan arah angin, arah angin dominan berasal dari tenggara sehingga kabut asap yg berada di Riau selain diakibatkan oleh titik api yg ada di Riau juga disebabkan oleh sebaran kabut asap dari provinsi di tenggara Riau, sehingga saling mengakumulasikan.
Di Sumatera Barat hanya terpantau titik panas 16 titik.
“Ada 16 titik panas yang terpantau di wilayah Sumbar,” kata Kepala stasiun GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis, Kamis (12/9/2019).
Ia menyebutkan dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan panas dibeberapa wilayah Kalimantan dan Sumatera.
Berdasarkan pantauan satelit Terra, Aquam, SNPP, dan NUAA20 terdapat titik panas dengan titik kepercayaan tinggi (81-100%) di wilayah propinsi Sumbar diantaranya di Kabupaten Dharmasraya kecamatan Koto Baru ada 3 titik panas, Kabupaten Dharmasraya kecamatan Pulau Punjung 6 titik panas, Kabupaten Pasaman kecamatan Raomapat Tunggul ada 3 titik panas dan Kabupaten Pesisir Selatan kecamatan Pancung Soal dengan 4 titik panas.
Sementara di Jambi 230 titik panas, Sumatera Utara 20 titik panas, Bengkulu 9 titik panas.
ALLOH SWT YANG BANTU
Kapolda Sumut Irjenpol Drs. Agus Andranto ketika ditanya kenapa diwilayahnya titik panas hanya terdapat 20 titik.
“Allah SWT yang bantu, Uda, ” jawab kapolda yang religius ini lewat pesan whatsappnya ketika ditanya redaktur pelaksana media online pilarbangsanews.com yang dipanggil uda oleh kapolda.
Curah hujan yang sering turun di Sumatera Utara juga salah satu penyebab rendahnya titik panas di Sumatera Utara yang kebetulan memang lahan gambut tidak seluas yang ada di Riau dan Provinsi Sumsel.
“Disamping itu setiap kejadian kalau ada ya secara bersama kami tangani dilokalisir agar tak meluas, ” Ujar kapolda seraya menambahkan berdasarkan foto satelit hari ini di Sumut nol titik api
[**/ld/CAA]