Mahasiswa Riau Demo Tuntut Kapolda Riau Dicopot; Kapolda Diam Seribu Bahasa
Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, — Kapolda Riau, Irjenpol Widodo Eko Prihastopo diam seribu bahasa ketika diminta tanggapan terkait adanya demo mahasiswa yang menuntut dirinya dicopot dari jabatan Kapolda Riau.
Tak satupun kata yang ditulis oleh Kapolda ketika Redaktur Pelaksana Media ini minta komentar atau tanggapannya sehubungan tuntutan mahasiswa tersebut.
Redaktur Pelaksana Media Online Yuharzi Yunus, sejak 2 hari belakangan mencoba menulis pesan lewat whatsapp;
“Assalamu’alaikum ww jendral. Izin bertanya jendral; terkait adanya demo mhs yang minta jendral dicopot, komentar jendral?” Tulis pesan Yuharzi Yunus.
Ditunggu tunggu tak ada jawaban, namun pesan itu kelihatannya dibaca oleh Kapolda. Beberapa jam kemudian Yuharzi Yunus mencoba menulis pesan lagi. Kali ini redaktur Pelaksana Media online Pilarbangsanews.com yang tinggal di Batang Kapas Sumbar ini kembali mengirimkan pesan.
“Boleh saya telp bapak? Saya minta komentar bapak tentang tuntutan mhs yang demo itu, ” Tulis Yuharzi Yunus lagi.
Namun Kapolda tidak juga merespon.
Redaktur Pelaksana Media Online Pilarbangsanews.com ini
memang SMS tak pernah direspon oleh Kapolda Riau. Dan Kapolda Riau ini memang beda dengan Kapolda yang ada no hpnya disimpan oleh Yuharzi Yunus.
Kalau Kapolda lain, jika diucapkan Assalamu’alaikum. WW selalu dijawab salam itu.
Apalagi jika Yuharzi Yunus yang suka menulis “sukses, murah razaki dan sehat selalu bapak sekeluarga. Aamiin YRA” Jika dikirim ke kapolda yang lain, selalu dibalas. “Tapi untuk pak Kapolda Riau yang satu ini, beliau tak pernah merespon,” kata Yuharzi Yunus kecewa.
Satu kali pesan saya pernah dijawab, kata Yuharzi, dia pernah minta konfirmasi berita ke Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo. Tapi dibalas oleh kapolda dengan kata “Hubungi Kabid Humas! ”
Pak kapolda.., ada hal yang tak bisa saya konfirmasi dengan pak Kabid, tapi harus langsung konfirmasi dengan pak kapolda izinkan saya pak.
Hanya sekali itu Yuharzi menerima balasan pesannya. Tapi itu pun kemudian berdering HP menyebut dirinya ajudan Pak Kapolda, minta agar semua berita cukup konfirmasi dengan pak Kabid Humas saja.
“Saya Brigadir Andika pak, saya tadi diperintah sama pak kapolda telp bapak, bapak kapolda sibuk. Mohon kalau konfrimasi berita sama pak Kabid humas saja ya bapak. ” ucap suara lelaki yang mengaku bernama Andhika itu.
“Okey lah mas kalau begitu, ” Jawab redaktur Media kami.
“Ayo pak kapan kita ngopi bareng, ” Kata Andhika berbasa basi.
“In sya Allah satu hari nanti mas. Soalnya saya jauh di Sumbar,” Jawab Yuharzi Yunus.
Meskipun Yuharzi Yunus, katanya menemukan kesulitan untuk menghubungi Kapolda Riau ini, namun ia tak akan bosan menulis pesan kepada IrjenPol Widodo Eko Prihastopo selagi yang sang Jendral masih menjabat sebagai Kapolda Riau. Kalau tidak menjabat lagi, tak ada lagi keperluan dengan sang Jendral apalagi kalau sudah pensiun.
Diterima atau tidak direspon bagi seorang wartawan seperti pak YY, itu hal yang biasa. Bagi seorang wartawan dia akan selalu mengulang dan mengulang lagi tanpa bosan sebab itu salah satu bagian penerapan kode etik jurnalistik ketika sang wartawan menulis berita secara berimbang.. (****/istimewa)
Catatan : itu adalah foto Kapoda Riau dan Redaktur Pelaksana Media ini.
Baca juga;