.

Nagari Kinali, Multi Etnis Tapi Bisa Harmonis

Kinali, November
Nagari Kinali di Pasaman Barat termasuk unik. Penduduknya multi etnis, yaitu tiga suku yang besar yaitu Minang, Jawa dan Mandailing. Tetapi mesti multi etnis, nagari dengan penduduk 72 ribu jiwa ini berhasil menjaga keharmonisan.

“Kami selalu melibatkan ninik mamak, tokoh masyarakat, kaum ibu dan pemuda dalam setiap kegiatan pembangunan di nagari. Semua unsur kami libatkan sehingga tidak ada kecurigaan, semua harmonis,” kata Wali Nagari Kinali, Syafrial, S.Pd., Rabu (20/11) di hadapan Tim Penilai Transparansi Dana Desa 2019.

Menurut Syafrial, selain membangun infrastruktur, dana desa juga dimanfaatkan untuk pemberdayaan. Dalam merajut keharmonisan multi etnis itu, setiap tahun dilaksanakan perlombaan tambur tasa, pertunjukan ronggeng, reog, silat dan tari tor-tor. Masing masing etnis tampil dengan seni khasnya sendiri. Khusus untuk pemuda dilaksanakan perebutan Piala Wali Nagari Kinali untuk cabang olahraga sepakbola dan bola voli, yang diikuti oleh 17 jorong yang ada.

Nagari Kinali mendapat kucuran dana desa yang besar setiap tahunnya, mencapai Rp4,3 miliar. Selain itu Kinali mendapat anggaran dana nagari dari APBD sebesar Rp9,7 miliar. Total dana yang dikelola Nagari Kinali setiap tahunnya Rp14 miliar. “Besarnya dana yang kami kelola tetap belum cukup untuk mensejahterakan masyarakat yang banyak dan nagari kami yang luas,” kata Syafrial.

Tim Penilai Transparansi Dana Desa 2019 dipimpin Drs. Azwar, M.Si sebagai Kabid Pemerintahan Nagari DPMD Sumbar, dengan anggota Drs. H. Rusdi Lubis, M.Si (pamong senior), DR. Ir. H. Basril Basyar, MM (PWI Sumbar), H. Jayusdi Effendi (PWI), Gusfen Khairul (PWI) dan Sawir Pribadi (PWI). Luar biasa, tim disambut dengan tari gelombang serta sirih carano oleh siswa PAUD yang dibina nagari.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat H. Yulianto, SH.,MH mengatakan, Pasaman Barat sangat serius dalam pengawalan dana desa, karena diyakini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Makanya, setiap tahun bupati akan menerbitkan panduan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) nagari terutama dalam hal prioritas.

Menurut Bupati Yulianto, saat ini Kabupaten Pasaman Barat masih memprioritaskan rehab rumah tidak layak huni, pencegahan stunting, pembangunan jamban, bantuan listrik, bantuan untuk keluarga miskin dan aneka program pemberdayaan masyarakat. Selain program prioritas itu, pembangunan yang dilaksanakan adalah usulan dari masyarakat yang ditampung melalui musyawarah nagari.

Penilaian Transparansi Dana Desa ini merupakan salah satu inovasi DPMD Sumbar. Program ini, kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM., mendapat apresiasi dari Kementrian Desa karena diyakini sebagai salah satu upaya untuk membudayakan transparansi dalam pengelolaan dana desa serta dapat mencegah penyalahgunaan dana desa itu sendiri (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *