IDI Klaim 6 Dokter Meninggal Dunia Akibat Melawan Corona
Jakarta, Pilarbangsanews.com, —
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengklaim bahwa anggotanya sudah 6 orang dokter yang meninggal dunia, akibat berjibaku melawan pandemi corona di Indonesia.
Satu dokter korban mmeninggal, diantaranya telah dipastikan positif terjangkit viru corona (covid-19). Sedangkan dua lainnya yang meninggal dalam status Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Melalui akun Instagramnya, Minggu (22/3), IDI menyiarkan kabar duka cita kepergian 6 orang dokter ini. Mereka adalah Hadio Ali, Djoko Yudoyoko, Laurentius, Adi Mirsaputra, Ucok Martin, dan Toni D. Silitonga.
Djoko Yudyoko merupakan dokter spesialis bedah umum di Rumah Sakit Bogor Medical Centre yang meninggal dalam status PDP Corona.
Selanjutnya Adi Mirsaputra merupakan dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di RS Mitra Keluarga Bekasi yang juga berstatus PDP.
Sementara Hadio Ali adalah dokter saraf yang merupakan anggota IDI cabang Jakarta Selatan. Almarhum dinyatakan positif corona dan sempat mendapat perawatan di RSUP Persahabatan.
Lalu Dokter Toni D. Silitonga meinggal akibat mengalami kelelahan dan gagal jantung setelah sibuk melakukan pelayanan kesehatan menghadapi virus corona di wilayah Bandung Barat yang menjadi area kerjanya.
Sementara untuk dua orang lainnya, yaitu Dokter Ucok Martin yang merupakan dokter spesialis Paru-Paru di Medan dan Dokter Laurentius, Dokter anggota IDI Jakarta Timur tidak dijelaskan lebih lanjut oleh IDI mengapa mereka meninggal.
“Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berudika cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi COVID-19.
Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang mulia, Amin. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keiklasan atas musibah ini, Amin YRA” kata IDI dalam akun instagramnya.
Tenaga medis sendiri menjadi salah satu pihak yang paling rentan terjangkit virus corona ini. Dikarenakan tenaga medis menjadi pihak yang langsung melakukan kontak dengan pasien ODP, PDP, atau positif corona.
Data Pemprov DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 25 tenaga medis mulai dari dokter hingga perawat ikut terinfeksi corona.
IDI menyayangkan sikap pemerintah yang tidak sepenuhnya membuka data daftar tenaga medis yang terpapar virus corona kepada pihaknya.
Organisasi yang menaungi para dokter di Indonesia ini belum mendapatkan data mengenai jumlah tenaga medis yang positif terjangkit virus corona termasuk tenaga medis yang masuk dalam pasien dalam pengawasan (PDP).
Untuk itu IDI berinisiatif mengumpulkan data internal guna mengetahui kondisi para dokter di garda depan melawan penyebaran corona di Indonesia.
“Dokter paru di Medan confirm covid dan meninggal, dokter paru di Jakarta PDP, dokter bedah di Jakarta PDP, dokter THT di Jakarta PDP, spesialis syaraf di Jakarta confirm covid, dokter gigi di Jakarta PDP, perawat di Jakarta meninggal, kemudian ada beberapa peserta program studi dokter yang sedang ngambil spesialis itu mereka tapi data internal kami,” ujar Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban, Minggu (22/3).
Disadur dari IMPIANNEWS.COM (Jakarta).