.

INI GAYA BERKIRIM SURAT SEBELUM ADA HP

Ditulis Oleh : Zakirman Tanjung

(Kok ka bangih urang nan sudah mambaco ko, bangihlah. Iko hanyo untuak parintang hati nan rusuah sajo) = Jika ada yang sudah membaca tulisan marah silahkan. Tulisan ini hanya untuk perintang hati yang rusuh

Kepada yang terkangen Lakinda yang tercinta Udin Kapunduang
di Perantauan…!

Assalamu’alaikum ….
Dengan berurai airmata,
Dengan surat ini bininda sampaikan bahwasanya kami sekeluarga bersama anak-anak kita ada dalam lindungan Tuhan yang Mahakuasa, begitu pulalah hendaknya Lakinda di perantauan, aamiiiiiin…

Lakinda yang jauh di mata namun dekat di hati,
Di dalam surat ini ada yang hendak bininda sampaikan, yang terkilan-kilan di hati, yang tersuat-suat di mata beberapa hari ini….

Yang pertama mengenai anak kita si Ujang yang hampir setiap hari merengek terus membuat sempit kalang bininda, dikarenakan si Ujang belum punya serawa baru seperti teman temannya yang lain sementara bulan puasa dan hari raya sudah semakin dekat juga. Sarawa lama sudah sompong-sompong. Pedih rasanya hati ini, Lakinda! Tapi, ke ba’a-lah.

Selanjutnya, anak kita si Gadih juga begitu, insyaa Allah tahun ini sudah mau masuk Tsanawiyah di Pakan Kemis, tetapi sampai sekarang juga belum punya baju kurung dan kerudung, sedangkan telakung saja kami ciat berdua saja selama ini.

Kemudian, yang sangat merumuk hati bininda ketika melihat hasil sawah kita yang di Subarang Parit, bininda tercengang sekali melihat padi kita tandas di lalah mancit. Begitu juga sawah kita yang di lubuk kerambil, luluh lantak dilalah jawi Mak Pado,
sehingga waktu musim menyabit kemarin hasilnya sangat jauh dari yang bininda harapkan.

Waktu tahun lalu semasa dipagang mak malin, hasilnya sampai sepuluh karuang lebih sesukat, tetapi kini hanya boleh dihitung gentang saja.

Benar-benar berlantas angan mancit sama kita, Lakinya!

Seterusnya, yang lebih mencengangkan lagi. parak lada kita yang di Puhun Lansano juga habis sama pianggang sehingga hasilnya meranggas semua.
Begitu juga parak pisang yang di Ujung Tanjung, semuanya juga dilantuang dek tupai, burung barabah dan kulik lawar.

Benar benar malang pertahunan kita musim ini! Tidak ada lagi yang bisa diharapkan.
Kalau lakinda mencalik waktu mau menyabit di musim menggaro, benar-benar segedang-segedang dangau burung pipit.

Lakinda….
Bininda tau Lakinda pasti tercekut-cekut bantuk anak ayam terlulur kajai membaca surat ini, bininda juga tau jangan-jangan dada Lakinda terasa sesak dek manahan rasa….

Alah lu yo, Lakinda, lah makin bercampur dawat pena dan airmata bininda menulis surat ini. Benar benar malang pertahunan kita musim ini, tak ada lagi yang bisa diharapkan.

NB : Ada satu lagi nan indak lupa bininda sampaikan pada Lakinda.

Satantang sawah yang setumpak itu aa… alah rimbo rampak dan sudah kering bakatuntang sakali, Lakinda, sampai ratak² karano sariit kena siram. Bininda takut kalau² nanti adq urang lain yang menyiram karena iba mencalik.

Pabila Lakinda ka pulang..?

Wassalam…
Bininda,
Supiak Banun

Baca juga:

Kementan Tegaskan Anjing dan Kucing Tidak Menularkan Covid-19

Di Masa Karantina, Pemda Hendaknya Tidak Melupakan Wartawan

Cegah Penyebaran Covid-19, Komisi IV DPRD Lampung Tinjau Simpul Transportasi

COVID-19 DALAM PERSPEKTIF TEORI KONSPIRASI DAN TAUHID ISLAM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *