Covid 19

Efek Corona, Nasib Anak Dendang dan Tukang Saluang yang Nelangsa

Payakumbuh, PilarbangsaNews

Lagu dendang saluang yang bernama Singgalang Induak dan Jalu-jalu itu sudah lama tak terdengar di keramaian malam “bagorak” atau “mangulai” di Luak Limopuluah.

Kedua nama lagu dendang saluang tersebut merupakan lagu pembuka dan penutup pada setiap pertunjukan saluang dendang klasik saat musim pesta kawin. Bulan Sya’ban merupakan masa musim baralek pernikahan di wilayah Luak nan Bunsu, Limapuluh Kota. Inilah saat priode, “ari baiak kutiko elok” kata para pituo.

Malam sebelum hari kenduri itu, tuan rumah si punya hajat kebanyakan selalu mengelar kesenian tradisi Minangkabau yakni saluang dendang. Tujuannya untuk menghibur warga tetangga yang lagi bekerja di dapur mempersiapkan masakan untuk hari “H” esok harinya.

Tapi kini apa lacur, musibah virus corona mengubah segalanya. Pemerintah melarang kerumunan dan keramaian yang nota bene kegiatan baralek termasuk di dalamnya.

Yang memprihatinkan adalah pelaku seni tradisi saluang dendang klasik ini dimana kebanyakan dari keluarga pas-pasan. Mereka itu terdiri pedendang dan peniup salung.

Selama bulan Sya’ban ini, biasanya merupakan masa panen rejeki bagi mereka. Nyaris saban malam mereka dapat undangan dari yang punya alek. Honor mereka perorang untuk tampil semalam rata-rata Rp300 ribu. Dan bisa lebih, tergantung jauh dekatnya lokasi alek tersebut.

Lima orang pelaku seni klasik saluang dendang ini yang dihubungi PilarbangsaNews Rabu (15/4) sore membenarkan kondisi pahit yang tengah mereka alami dan rasakan ini.

“Ikolah baru partamo kali kami perai pai badendang undangan
alah ampia sabulan,” ucap Adi Santan dan Ena yang merupakan pedendang senior dan medioker di Luak Limopuluah. Pengakuan yang sama juga dilontarkan Eri Tamala.

Dua orang peniup saluang, Cek Aguih dan Pian tak kalah nelangsanya. “Ndak ka kami kiro kaadaan ka sarupo iko do,” katanya singkat dengan ekspresi datar. (wba).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *