Pessel

Walikota Padang Mahyeldi Datang ke Pantai Suta Batang Kapeh

Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, — Mahyeldi Ansharullah Walikota Padang, pada Minggu (28/6) datang ke kampung Sapan, Nagari Koto Nan Duo, Batang Kapas. Kabupaten Pesisir Selatan. Disana ada sebuah lokasi destinasi wisata alam nan indah, namanya Sungai Tawar tetapi lebih dikenal dengan singkatan dari Sungai Tawar = Suta

Ada gerangan apa orang nomor satu di Kotamadya Padang itu, berkunjung ke lokasi destinasi wisata di Batang Kapeh? Apakah sekedar ingin melihat keindahan pemandangan di kawasan destinasi wisatanya yang memiliki batu Akik Akik itu?

Batu Akik Akik itu tertelak di perairan pantai Sungai Tawa. Jauhnya sekitar 30 meter dari bibir pantai.

Batu Akik Akik itu dijadikan potongan dari sebuah pantun. Surantiah Taluaknyo dalam–Batang kapeh taluak tampuruang—- , katigo Batu Akik Akik—–hiduik kami unpamo Balam— mato lapeh badan takuruang–tiok bulu manangguang sakik.

Atau apakah ada hubungan dengan pilkada Gubernur Sumbar tahun 2020 ini yang konon buya ini bakal ikut berpacu dalam “alek gadang”  tersebut,

Terlepas dari apakah benar Mahyeldi akan ikut dalam pilkada Gubernur Sumbar, yang jelas saat berkunjung dengan Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Feby Rifli di pantai Suta, Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie, Kec Batang Kapas, Pesisir Selatan, Buya memuji keindahan alam pantai Suta (Sungai Tawa).

“Saya mengapresiasi kegiatan ikatan pemuda untuk menghidupkan pariwisata Pantai Suta,”katanya

Dia mengatakan bahwa pariwisata di Pesisir Selatan dan Sumbar umumnya bisa memberikan kehidupan bagi masyarakat. Untuk itu dia menyambut baik upaya dari pemuda untuk terus menghidupkan wisata pantai Suta.

”Karena dengan pariwisata ini bisa memberikan kehidupan bagi masyarakat,”ujarnya.

Lebih lanjut Mahyeldi mengajak seluruh pemuda dan masyarakat agar tetap menjaga kekompakan dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. “Mari kita jaga aturan nilai yang berlaku, dan tetap berfikir sistem, dimana semuanya terlibat dan kuncinya harus mengakui perbedaan. Karena perbedaan adalah suatu sistem,”kata Mahyeldi. (Andra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *