Riau

Pimpin Apel Kesiapsiagaan Karhutla Danrem 031/WB Sampaikan Empat Pesan Presiden

Rokan Hilir – Tak kenal lelah disela padatnya kegiatan Kunjungan kerjanya di Kabupaten Rokan Hulu, Danrem 031/WB Brigjen TNI M.Syech Ismed, S.E, M.Han didampingi Bupati Rohil dan Kapolres Rohil memimpin langsung apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Lapangan Taman Budaya Bagan Siapi-api, Jumat (10/7/2020).

Dihadapan ratusan personel gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan Manggala Agni serta Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Petugas dari Perusahaan Danrem menyampaikan, melalui Apel ini hendaknya dapat meningkatkan profesionalisme Satgas dalam mengatasi bencana alam yang terjadi di wilayah khususnya bencana kebakaran hutan dan lahan.

Ini merupakan wujud kepedulian TNI-Polri dan semua pihak yang terkait dengan tugas penanggulangan bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan.

Dalam penanggulangan Karhutla, kata Danrem perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya Karhutla, yakni membuka ladang atau lahan pertanian dengan cara membakar.

Kemudian, meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan, membuat arang di hutan dan membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Para pelaku, jelas Danrem tidak memperhatikan akibat dari aktivitas yang dilakukannya dapat menyebabkan terjadi Karhutla.

”Belakangan ini titik panas (Hotspot) cukup tinggi terutama di wilayah gambut karena kemarau yang berkepanjangan,” Katanya.

Untuk penanganan Karhutla ini, Danrem berharap semua elemen terkait di Rohil dapat memperhatikan empat poin penting arahan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang digelar di Istana Negara, jakarta.

Empat poin penting tersebut yakni, Memprioritaskan pencegahan melalui patroli terpadu dan deteksi dini, sehingga kondisi harian di lapangan selalu termonitor dan selalu terpantau.

Danrem sangat mengapresiasi kehadiran Aplikasi Lancang Kuning Nusantara yang merupakan inovasi dan terobosan Polda Riau dalam menangani Karhutla

Menurut Danrem, aplikasi tersebut sangat membantu karena dapat memberikan informasi secara akurat untuk mendeteksi titik koordinat hotspot atau titik api serta melakukan verifikasi di lapangan sehingga memudahkan para petugas melakukan pemadaman.

Hal ini tentu akan berhasil bila ada sinergitas dari instansi-instansi terkait seperti Pemda, TNI, Polri, BPBD dan unsur-unsur lainnya.

”Semua personel diharapkan, menggunakan aplikasi ini. Agar mengetahui kondisi terkini dari kondisi titik api yang ada,” Tuturnya.

Poin kedua, ucap Danrem, Presiden meminta khususnya pihak Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk melakukan penataan pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan.

Tujuan penataan pengelolaan ekosistem gambut tersebut, selain menata lingkungan juga mengurangi kemungkinan terjadinya Karhutla.

Pada poin ketiga Presiden mengharapkan semua pihak sesegera mungkin memadamkan api kalau memang ada api dan tidak membiarkan api membesar.

”Karena kalau api sudah membesar, meskipun melalui water bombing, tetap akan sulit untuk dipadamkan,” Terang Danrem yang juga selaku Dansatgas Darat.

Sedangkan poin terakhir, penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan harus dilakukan tanpa kompromi dan harus betul-betul dikerjakan.

”Ini sesuai instruksi Presiden tanpa pandang bulu tanpa ada kolusi di bawah, kita semua harus berupaya maksimal jangan sampai orang tidak memiliki efek jera dikemudian hari,” Pungkasnya orang nomor satu di Korem 031/WB tersebut.

“Semoga dari arahan yang Saya sampaikan dapat memberikan semangat dan dorongan kepada para peserta apel dalam penanganan Karhutla di Riau khususnya Rokan Hilir. Tetap semangat dan selamat menjalankan tugas,” Ucap Danrem. ***(mirza)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *