.

Martius Notaris/PPAT di Kalsel Iklas Kirim Bantuan (1)

Oleh; YY

Batang Kapeh, PilarbangsaNews,– Calon bupati tidak, calon gubenur apalagi. Tapi sudah sejak lama kalau saya tak salah sudah lebih 4 tahun belakangan pria yang membiarkan ubannya tumbuh subur ini  telah mulai memperhatikan kampung halamannya.

Dia telah banyak menyumbang, meskipun sumbangan itu nominalnya tidak banyak, tapi terus mengalir bak air yang lewat di saluran  iragisi cacing di kampung di belakang rumah saya.

Namanya Martius,  berprofesi sebagai seorang Notaris/PPAT Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Asal Kambang, Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan  Sumbar.

Saya sudah lama kenal dengan beliau ini kalau tak salah sudah lebih 2 tahun lalu.

Orangnya ramah, bergaul tak pandang bulu dengan siapa saja okey. Dia telah pernah singgah di pondok saya bersama Sang istri sekitar 1,5 tahun yang lalu.

Sangat lasuah, pantang disindir. Sekali waktu saya pernah memuji dia; duh ganteng nya adiak ambo ini. Bajunya rancak bana. “

Saya memuji tidak ada maksud lain, ya sekadar memujinya saja yang memang dia kelihatan  gagah pakai baju warna “Supadeh Tua“.

Apa komentarnya; “Uda.., nomor baju uda bara?

Kalau sudah tanya begitu itu tanda dia hendak berwakaf baju baru ke saya.

“Untuk apa?,” kata saya kura-kura dalam perahu.

Ambo akan kirim baju ke uda. Kebetulan ambo kini sedang di Mall,” jawab Pak notaris ini

Singkat cerita, 5 hari kemudian saya terima paket 2 helai baju baru merek terkenal. Saya tak pernah beli baju bermerek itu, soalnya harganya cukup mahal untuk ukuran kantong saya.

Setelah baju baru itu saya terima saya telp dia, mengabarkan bahwa kiriman sudah diterima.

Dia ajarkan saya, kalau baju yang warnanya Supadeh Tua itu dikombinasikan dengan  celana warna cokelat.

“Sebagusnya  pakai dasi  kalau kanda ingin bertemu ke kantor pak bupati Hendrajoni,” katanya bercanda.

Martius memberikan sumbangan itu  untuk saat ini tak ada embel embelnya. Iklas saja.

Sebab katanya semakin banyak ia  memberi,  semakin senang hatinya dan reski tanpa diduga pun “mandarun”  masuknya. Mandarun adalah bahasa  Pessel yang artinya turunnya bak hujan lebat.

Setahu saya dia mulai membantu rehabilitasi Rumah Gadang di Koto Baru Kambang milik keluarga Letkol Syahminan Djelpa seorang perintis kemerdekaan. Rumah itu rumah yang cukup bersejarah bagi masyarakat sekitar.

Kemudian masih di sekitar Kecamatan Lengayang, Martius membantu fasilitas tempat mengaji anak anak tahfidz Al-Quran.

Di Labuhan Kecamatan Ranpel Martius juga memberikan dana sumbangan rehab untuk bangunan yang dijadikan markas Tentara Pelajar dizaman penumpasan G30S PKI.

Di Batang Kapeh Martius membiayai rehab rumah martua Mayor Jendral (Purn) Abd Karim Rasyid. Beberapa hari yang lalu adik istri jendral karim, bernama Dace, mendapat kiriman uang dari Martius untuk biaya berobat. “Saya dapat kabar nenek itu sakit, lalu saya telp suruh nenek berobat. ” katanya.

Rumah martua Almarhum Mayor Jenderal (pur) hampir roboh tapi kini telah kembali bagus dan dapat dihuni kembali.

Bersambung….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *