.

Pahlawan Digital di Era Pandemi Selamatkan UMKM

Jakarta, PilarbangsaNews

Telah dilaksanakan dialog produktif ‘Pahlawan Digital Pendukung UMKM’ diselengggarakan oleh Kemenkominfo dan KPCPEN disiarkan langsung dari media center KPCPEN hari Rabu (11/11) mulai pukul 11.00 WIB.

Dialog produktif ini dihadiri oleh Penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung, Stafsus Menteri Koperasi UKM Fiki Satari dan Co-Founder juga CEO Credibook Gabriel Frans sebagai nara sumber.

Penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung menyampaikan alasannya mengangkat program Pahlawan Digital UMKM. “Dalam situasi pandemi ini, UMKM ternyata bisa bertahan dan meningkat karena bisa terhubung dengan ekosistem digital. Tapi baru 10-11 juta yang belum melek dengan ekosistem digital ini. Dengan banyaknya inovator muda yang membantu UMKM ‘Go Digital’, maka UMKM kita bisa sejahtera dan Insya Allah bisa lebih berkembang lagi. Makanya saya ingin banget nih bikin program yang namanya Pahlawan Digital,” jelas Putri.

Stafsus Menteri Koperasi UKM, Fiki Satari menyampaikan peluang UMKM untuk tetap bertahan pada masa pandemi ini. “UMKM hari ini berdasarkan data BPS 2020, 45% pelaku UKM hanya bertahan maksimal 3 bulan apabila pandemi ini terus berlanjut. 98% dari 99,9% total UMKM adalah usaha mikro,” ujar Pak Fiki.

Stafsus Menteri Koperasi UKM ini juga menyampaikan bahwa program Pahlawan Digital adalah bagian strategis ‘the end journey’ dari roadmap bagaimana kita ingin memobilisasi pelaku UMKM ke platform ekosistem digital.

“Ada peluang secara data menyampaikan bahwa Indonesia sendiri memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Kemudian ada bonus demografi, ini sangat relevan bagaimana kita memobilisasi para pelaku UMKM bisa onboard ke platform digital,” jelas Pak Fiki.

Program yang selanjutnya akan dijalankan oleh kementrian Koperasi dengan program semacam Pahlawan Digital yang akan menjaring inovator-inovator muda kreatif.

“Kita juga ada beberapa program, yang baru selesai UKM Award. Lebih umum, berlaku bukan hanya digital saja. Kita juga ada program eksibisi UMKM Bangkit Merdeka, mencari ke daerah secara langsung kemudian komunikasi dengan komunitas pelaku dan dinas sampai kita menemukan 20 UKM Champion per kota. Ini baru 4 kota karena kita lagi ada keterbatasan di masa pandemi,” sebut Pak Fiki.

“Kemudian kita juga ingin memudahkan UMKM untuk bisa onboard ke digital, kita punya e-brochure. Kita sudah punya template design kemudian UKM tinggal menempatkan foto, harga produk, informasi singkat dan disimpan menjadi katalog yang sifatnya ‘clickable’,” sambung Pak Fiki.

“Kita juga punya program ‘Kakak Asuh UMKM’ sebagai pendamping UMKM dengan tujuan usaha mikro bisa onboard ke digital dan bisa sukses terus,” kata Pak Fiki.

Co-Founder dan CEO Credibook, Gabriel Frans menyampaikan apa langkah lanjut dari Credibook setelah memenangkan Pahlawan Digital UMKM 2020.

“Pembayaran sekarang sudah bergerak kepada pembayaran digital. Pelaku UMKM harus bergerak juga ke arah pembayaran digital. Kita juga membantu bukan hanya pencatatan, namun juga sebagai platform pembayaran digital,” ucap Gabriel Frans.

Pemenang I Pahlawan Digital UMKM 2020, Co-Founder dan CEO Credibook ini juga menyampaikan pandangan peluang terbuka akses ‘Go Global’ untuk UMKM.

“Peluang yang sangat positif tentunya. Kita ngga boleh bahasanya ‘jago kandang’. Kita juga harus berpikir kedepannya untuk juga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di regional dan global. Dengan pemerintah Kemenkop ini sudah mendukung kita untuk berpikir lebih luas dari harus mencari peluang untuk menyelesaikan masalah yang lebih besar lagi,” jelas Gabriel.

“Jadikanlah masalah itu peluang. Keluhan itu coba dipikirkan solusinya apa. Banyak teman-teman start-up saya yang lain datangnya itu dari masalah yang dialami sendiri,” ajak Gabriel untuk memulai usaha seraya menutup Dialog Produktif. (Gian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *