Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit Bersama Profesor Hasbullah
Jakarta, PilarbangsaNews
Dialog produktif ‘Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit’ diselengggarakan oleh Kemenkominfo dan KPCPEN disiarkan langsung dari media center KPCPEN hari Senin (16/11) mulai pukul 15.30 WIB.
Acara ini dihadiri oleh Jubir Satgas Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH, sebagai narasumber.
Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyebutkan bahwa penyakit adalah musibah yang dapat dikendalikan.
“Sakit itu sesuatu musibah yang bisa dikendalikan. Tergantung perilaku kita. Oleh karena itu jangan gampang nyalahin Tuhan kalau kita sakit dan mengatakan bahwa itu merupakan cobaan Tuhan,” ujar Prof. Hasbullah.
Prof. Hasbullah mengaitkan perilaku dengan ajaran agama, bahwa hawa nafsu dapat menimbulkan kerugian yang berkepanjangan. “Kalau kita lihat ajaran agama, semua agama sama, jangan ikutin hawa nafsu. Hawa nafsu itu musuh terbesar dan menimbulkan kerugian yang berkepanjangan. Mari bersabar untuk berkumpul, menunggu beberapa bulan nanti sampai vaksin sudah ada,” himbau Prof. Hasbullah.
Prof. Hasbullah mengatakan bahwa disiplin diri adalah kunci utama dalam mengurangi pemborosan uang negara diakibatkan pembiayaan Covid-19. “Kalau kita disiplin, kalau kasus sedikit, maka uang negara yang habis akan sedikit pula. Uang negara kan uang kita semua sebenarnya. Janganlah kita berperilaku memboroskan uang bersama,” sampai Prof. Hasbullah.
“Ini mesti kita pahami bersama merubah perilaku karena kita bisa kendalikan hawa nafsu ingin berkumpul itu sehingga penyebaran Covid-19 bisa dicegah,” sambung Prof. Hasbullah.
Jubir Satgas Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro, menyampaikan bahwa meskipun nanti ada vaksin.
“Ini membuat kita makin sadar bahwa ada lho cara yang lebih murah mencegah penyakit daripada nanti sakit mengandalkan pengobatan meskipun biayanya ditanggung negara. Mari kita hadapi sebaik-baiknya, kita jaga kondisi tubuh kita, pastikan kita disiplin protokol kesehatan,” tutup dr. Reisa.(Gian)