Pessel

Pesan Singkat Bersama Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar

Batang Kapeh, PilarbangsaNews, —

Sudah lama saya tidak berkomunikasi dengan beliau, yakni ; pak Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar. Kalau tak salah komunikasi kami terakhirnya sudah lebih 1,5 tahun. Saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Pesisir Selatan.

Memang komunikasi saya sebelumnya dengan  RA, tidak juga terlalu inten tapi bila kami berkomunikasi lewat telpnan, percakapan kami berlangsung cukup akrab. Dia tak suka saya panggil pak Wabup.

“Uda… Jangan panggil saya Bapak, apalagi pakai wabup ( bapak wabup) pula. Saya ini kan adik uda, panggil  nama saya. Saya ini memang Wabup Pesisir Selatan tapi tetap masih si an yang  dulu uda, yaitu Si an adiak uda, ” katanya suatu kali berbasa basi.

“Segan berat rasanya kalau uda tidak memangil  pak Wabup. Sebab kalau masih tetap memanggil nama, berarti uda tidak menghormati. Siapa lagi akan menghormati adiknya kalau bukan saudara, ” kata saya membalas basa basinya.

” Jan mancaracau juo uda, ambo matikan telp ini nanti a, ” kata Pak Wabup Rusma Yul Anwar dalam bahasa minang yang  artinya “jangan nyinyir uda, saya matikan telp ini nanti, “

Dan kami pun tertawa ngakak bersama.

Komunikasi yang diselingi dengan ketawa ngakak itu telah lama berlangsung. Saya tak pernah lagi menghubungi telp selulernya.

Bahkan saat dia dilantik jadi  Bupati Pesisir pada tanggal 27/2/2021 saya tidak memberikan  ucapan selamat kepadanya.

Saya tidak memberikan ucapan selamat kepadanya karena malu saja. Terus terang dia bukan calon yang saya pilih. Jadi kalau saya ucapkan selamat berarti saya pengambil muka.

Saya tidak mau dikatakan  orang sebagai “pengambil muka”, kata saya, saya bukan tipe begitu. Saya malu jika ada yang  mengatakan saya penjilat atau pengambil muka. Dan saya pun sudah bertekad untuk tidak menghubunginya lagi.

Bisakah tekad saya itu saya implementasikan?

Jelas tidak mungkin, mengingat profesi
saya sebagai wartawan dia sebagai sumber berita yang perlu dimintai konfirmasi atau diwawancarai.

Ternyata memang tidak bisa tekad saya itu saya pertahankan, saya harus menghubunginya. Saya memerlukan konfirmasi terkait berita yang akan saya tulis di media online PilarbangsaNews.com, pada hari Rabu tanggal 10/3/2021 lalu saya SMS beliau lewat nomor seluler yang masih tersimpan di HP saya.

Pesan WA maupun pesan lewat seluler tidak masuk dan gagal terkirim. Mungkin karena nomor tersebut sudah lama tak dipakai.

Saya minta nomor HP pak Bupati Rusma Yul Anwar ke ibu Plh Sekda Pessel, Emirda Ziswati , pesan saya tak dibalas oleh ibu Plh Sekda.  Itu artinya ibu Plh keberatan memberikan nomor HP pak Bupatinya ke saya. Ya…, enggak apa-apa memang tadinya saya mengatakan  ke ibu sekda jika  ibu sek keberatan tak usah kirim.

Tanya sana, tanya sini dan minta sana minta sini, akhirnya malam tadi nomor pak Bupati Rusma Yul Anwar saya dapatkan dari seorang teman.

Pagi tadi Sabtu (13/3/2021) sekitar pukul 6:25 saya coba berkirim pesan lewat WA pak Bupati Rusma Yul Anwar.

Assalamu’alaikum ww pak Bupati… Semoga sehat selalu,”  saya menulis pesan.

Kemudian pukul  06.31, saya kirim pesan yang kedua;  “Apapun yang terjadi semoga pak Bupati, uda do’akan tetap tegar menghadapinya…. Aamiin YRA,

Pesan saya tidak serta merta dijawab, karena saat saya kirim, aplikasi WA pak Bupati belum online. Jawaban dari pak Bupati baru saya terima pada pukul 9;52 WIB.

Ini jawabanya;  “Mokasih banyak da, mohon dukungan Uda dan dunsanak Batang Kapeh Yo da, “

Balasan pesan dari pak Bupati belum saya jawab. Sebenarnya saya ingin bertanya tapi tak tega……

“Bung YY anda mengatakan  tak tega, lantas kenapa masih anda tulis beritanya???, ” Begitu mungkin ada yang bertanya?

Saya tulis maupun tidak saya tulis, apa yang akan terjadi dan yang akan menimpa diri Bupati Rusma Yul Anwar tak akan berubah…..

Jangan marah ke siapa siapa, jika kita mengalami nasib yang naas. Tapi jangan dijudge-in dulu sebagai naas, bisa jadi naas itu sesungguhnya adalah musibah atau ujian. Ujian diberikan kepada mereka yang akan naik derjat. Apalagi sebagai orang yang beriman kita tahu bahwa nasib kita telah ditentukan dan diatur oleh Allah SW. Kita hanya bisa menjalani saja.

Di dunia maya pernah teman saya menulis di status Facebooknya, “laut yang tenang tidak akan melahirkan kapten kapal yang tangguh.” Dan bisa jadi Rusma Yul Anwar kini sedang berproses untuk menjadi “kapten” yang tangguh itu. Semoga…..(Yuharzi Yunus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *